Rabu 12 Dec 2018 17:08 WIB

Jembatan Darurat Dibangun, Padang-Bukittinggi Satu Arah

Jembatan permanen akan rampung pada akhir 2019.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Kondisi terkini pembangunan jembatan penghubung jalur utama Padang-Bukittinggi yang putus, Rabu (12/12).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Kondisi terkini pembangunan jembatan penghubung jalur utama Padang-Bukittinggi yang putus, Rabu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Sumatra Barat sedang mengebut pengerjaan jembatan bailey sebagai pengganti jembatan Sungai Kalu yang ambruk pada Senin (10/10) lalu. Targetnya, jembatan darurat bisa dilewati pengendara pada akhir pekan ini. Namun, pemerintah merancang rekayasa lalu lintas khusus jalur Padang-Bukittinggi dan sebaliknya, karena jembatan darurat nanti hanya bisa dipakai untuk satu jalur.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengungkapkan, rekayasa lalu lintas yang sedang digodok adalah membuat jalur Padang-Bukittinggi menjadi satu arah. Nantinya, pengendara dari Kota Padang menuju Bukittinggi akan diarahkan melewati jalur yang saat ini terputus, alias melalui jembatan darurat. Sebaliknya, pengendara dari Kota Bukittinggi menuju Padang akan diarahkan melalui jalur Malalak yang tembus ke daerah Sicincin, Padang Pariaman. Kedua jalur itu dibuat satu arah.

"Supaya pengendara tertib, kebijakan itu dilakukan setelah jembatan darurat bisa dilalui. Kami akan buat sign board untuk satu arah pergi dan satu arah pulang agar tidak antrean panjang," jelas Irwan saat mengunjungi jembatan Sungai Kalu yang saat ini masih terputus, Rabu (12/12).

Irwan mengatakan, prioritas saat ini adalah menghubungkan lagi jalur Padang-Bukittinggi. Ia mengungkapkan bahwa jalur ini adalah jalur paling strategis bagi Sumatra Barat karena menghubungkan Kota Padang dan kota-kota lainnya sebagai sentra ekonomi, yakni Bukittinggi, Batusangkar, dan Payakumbuh.

"Karena di sini paling padat dan datangi kunjungi daerah wisata. Sekaligus distribusi barang dan jasa lewat sini," ujarnya.

Rencananya, pemerintah juga akan merampungkan rancang bangun jembatan permanen paling cepat tiga bulan lagi. Targetnya, jembatan permanen bisa dirampungkan pembangunannya pada akhir 2019 mendatang. 

Baca juga, Jembatan Darurat Padang-Bukittinggi Bisa Dipakai Akhir Pekan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement