REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri melakukan penandatanganan kerja sama dengan KIEC Indonesia dan Incheon National University (INU). Kerja sama itu diwujudkan dalam kegiatan bertajuk One Day Seminar: Growing With The Best Education System, bertempat di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Prof Dr Ali Ghufron Mukti selaku dirjen Direktorat SDM Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi dan dibuka oleh Pendiri dan Direktur Manajemen KIEC, Musyarafah Machmud.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Anton MKom selaku ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri, Cho Dong Sung selaku presiden Incheon National University serta Musyarafah Machmud.
Penandatangan kerja sama ini menjadi penghubung antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam membangun jembatan kemajuan edukasi bagi Indonesia untuk mengadaptasi sistem pembelajaran Korea Selatan yang menjadi sistem terbaik di dunia sejak 2016.
Ketua Program Studi Teknologi Informasi STMIK Nusa Mandiri, Anton mengatakan, STMIK Nusa Mandiri menjadi salah satu perguruan tinggi yang menjalin kerja sama dengan Korean Institute of Education and Culture (KIEC), melalui peluncuran Seoul University di Jakarta.
“Pada kegiatan ini juga diberikan lisensi resmi pembelajaran bahasa Korea dari Incheon National University kepada KIEC. Pemberian lisensi ini resmi bentuk kerja sama penandatangan ketiga belah pihak. Melalui kerja sama ini, mahasiswa STMIK Nusa Mandiri dapat mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea secara resmi”, ujar Anton melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (13/12).
Pada kesempatan yang sama, Musyarafah Machmud memaparkan, “KIEC telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di Korea Selatan. Termasuk ke dalamnya, Incheon National University, Seoil University, University of Suwon, yewon Arts University dan Dongduk Women’s University.