REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklarifikasi beredarnya video pelaku perusakan atribut Partai Demokrat dan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut dipesan oleh partai berkuasa. Melalui politikusnya, Kapitra Ampera di Pekanbaru, Ahad (16/12), video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
Apalagi menurutnya video yang direkam kemudian diviralkan juga merupakan suatu tindak kejahatan. "Kita tak tahu, dia beri keterangan di mana, seseorang direkam dan diviralkan ini kejahatan tidak? Sementara dia belum tentu bersalah. Ini bukan etika politik, seharusnya diberikan dulu ke polisi," ujarnya.
Menurutnya, 'orang PDIP' yang dituduh melakukan pesanan atas perusakan atribut belum tentu pengurus, bisa saja simpatisan. Dia juga mengatakan, tak pernah mendengar ada nama Budi di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah maupun Pusat seperti yang dituduhkan dalam video itu.
"Jadi saya lihat ada lebay di sini supaya dibesar-besarkan. Kalau paham aturan di republik ini harusnya dikasih ke kepolisian. Ini main hukum sendiri, ini yang tidak bijak," kata Kapitra.
Meski begitu, pihaknya juga melakukan investigasi melalui tim advokatnya terhadap video tersebut. Diperkirakannya itu adalah kebetulan 'orang pasar' yang fanatik pada calon presiden yang diusung partainya.
Menurutnya, pelaku tersebut mereka merasa seolah-olah SBY mencari kesempatan dalam kesempitan serta berupaya menghapus jejak Presiden Jokowi di Pekanbaru. Padahal, lanjutnya kedatangan Jokowi ke Pekanbaru adalah sebagai presiden bukan calon presiden.
"Makanya tidak ada satupun kalimat atribut yang menyatakan dukungan untuk Jokowi menjadi presiden untuk kedua kalinya. Semua seremonial yang dilakukan sangat sakral, tidak ada berkaitan dengan politik praktis," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah atribut Partai Demokrat yang terpasang persis di depan Gedung DPRD Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, dirusak oleh orang tak dikenal. Pengrusakan itu bersamaan dengan kunjungan kerja SBY ke Kota Pekanbaru, akhir pekan ini.
Bahkan, SBY secara pribadi kemarin, langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut. Menurutnya, perusakan atribut partai tersebut sama saja menginjak harga dirinya, sebagai pendiri dan ketua umum partai berwarna biru itu.
"Dini hari saya menerima laporan bahwa baliho selamat datang dan bendara partai dirusak. Kemudian saya tidak langsung percaya. Pagi ini saya melihat langsung ternyata benar baliho dirobek serta bendara partai dibuang ke selokan, saya sangat menyayangkan kejadian ini" kata SBY, Sabtu.