Senin 17 Dec 2018 22:14 WIB

Soal Kotak Suara, Jubir TKN: Gerindra dan PKS Dulu Setuju

Jubir TKN mengatakan seluruh parpol setuju soal kotak suara pemilu berbahan kardus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Lena Maryana Mukti.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Lena Maryana Mukti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Lena Maryana menyatakan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait kotak suara sudah melewati rapat konsultasi dengan Komisi II DPR. TKN menyambut positif hasil akhir kotak suara terbuat dari kardus kedap air. TKN menganggap hal tersebut sebagai bukti transparansi pada setiap proses pengawalan dan pengamanan kotak suara.

Lena menyebut pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara KPU dengan Komisi II DPR, sebagian besar anggota DPR menyepakati penggunaan karton kedap air sebagai bahan kotak suara. Apalagi telah diujicobakan dan dengan pertimbangan penghematan anggaran.

"Beberapa pimpinan dan anggota Komisi II yang terdiri dari Gerindra, PKS, Demokrat, Golkar dan PKB yang mewakili kelompok oposisi dan koalisi pemerintah sepakat dalam pengambilan keputusan. Kalau tidak salah, salah satu konsultasi dipimpin oleh saudara Mardani Ali Sera, dari PKS," kata Lena di Posko Cemara, Senin (17/12).

Politikus PPP itu berharap, isu kotak suara tidak perlu jadi polemik. Apalagi dalam era keterbukaan demokrasi, masyarakat dapat memeriksa risalah-risalah yang berisi tanggapan anggota dan pimpinan komisi 2 dalam RDP-PKPU tersebut.

Oleh karena itu, Lena meminta kepada seluruh rakyat Indonesia yang punya hak pilih pada Pemilu 17 April 2019 nanti tidak lagi meragukan soal kotak suara dari bahan karton ini. "Karena kotak suara dari kardus itu sudah pernah dipergunakan ketika Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 dan Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu. Bahkan kotak suara sejenis pun digunakan pada pemilu di Kanada," jelasnya.

Selanjutnya muncul isu-isu bahwa ada kotak suara yang rusak akibat terendam banjir. Ia menilai penyelenggara pemilu bertanggungjawab menjaga keamanan kotak suara tersebut. "TKN berharap penyelenggaraan pemilu bekerja professional. Kalau tidak, dan terjadi kecurangan, pasti akan ditujukan kepada petahana. Karena akan dianggap telah melakukan rekayasa," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement