REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Pusat menyebut anjing jenis Pitbull yang menyerang Suherman, satpam kompleks Rajawali, Sawah Besar, Jakarta Pusat tidak mengidap rabies. "Kondisi Pitbull sehat, tidak ada gejala mengarah ke rabies," kata Kepala Sudin KPKP Jakpus, Bayu Sari Hastuti saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/12).
Dia menjelaskan bahaya gigitan anjing yang mengidap rabies bisa menyerang sistem otak saraf manusia. Hal itu bisa diderita Herman apabila anjing yang menggigitnya mengidap rabies.
Untuk itu, ia meminta pada mereka yang memelihara hewan bisa rutin memeriksa binatang peliharannya. "Bagi siapa saja yang terkena gigitan serangan anjing atau kucing, segera berobat ke dokter untuk memastikan apakah ada virus rabies atau tidak," ujarnya.
Namun, Bayu menyebut anjing jenis Pitbull itu masih harus diperiksa intensif di Rumah Observasi Rabies di Pasar Minggu meski tidak ada indikasi rabies. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan anjing tersebut usai menyerang Herman.
"Sejak hari Minggu 16 Desember lalu mau makan dan normal. Semoga tetap demikian kondisinya sampai selesai masa observasi," ucapnya.
Sebelumnya, Herman, alias Suherman diserang anjing Pitbull, di kompleks Rajawali Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kejadian bermula, ketika pemilik anjing Pitbull ditegur oleh Herman.
Pemilik itu ditegur karena jalan-jalan dengan membawa anjing tapi tidak diikat. Herman khawatir anjing akan mengganggu warga lain yang sedang olahraga di sana.
Adu argumen antar keduanya sempat terjadi. Namun, Anjing itu menyerang Herman. Pemilik anjing sempat menarik tubuh hewan peliharaannya tersebut, tetapi anjing tetap menyerang Herman.
Herman bisa selamat usai anjing itu kembali tenang. Akibat kejadian ini, Herman mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.