Rabu 19 Dec 2018 14:02 WIB

Kemendes Resmikan Jalan Sirip di Perbatasan Timor Leste

Anggaran untuk membangun jalan sepanjang 3,2 km ini mencapai Rp 4,8 miliar.

Pembangunan jalan desa, ilustrasi
Pembangunan jalan desa, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RR Aisyah Gamawati meresmikan pembangunan infrastuktur berupa jalan sirip (non status) serta pembangunan sarana air bersih di kabupaten Belu. Peresmian dilakukan di desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan langsung dengan Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) pada Selasa (18/12).

"Peresmian Jalan Sirip di Desa Bakustulama ini merupakan langkah konkret dan wujud nyata dari pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan dengan membuka akses konektivitas dan aksesibilitas di wilayah ini," kata dia.

Ia menerangkan dengan dibukanya akses jalan ini, secara teknis akan memperpendek jarak dan waktu transportasi di desa tersebut. Sebelumnya, jalan di lokasi tersebut sangat memprihatikan.

Anggaran untuk membangun jalan itu mencapai Rp 4,8 miliar, dengan panjang jalan mencapai Rp 3,2 kilometer. Kedepannya, kata dia, pemerintah akan terus membangun desa-desa di kabupaten Belu. Salah satunya dengan membangun jalan sehingga membuka akses serta konektivitas di kawasan perbatasan tersebut.

"Sebab untuk kabupaten Belu kami siapkan anggaran sebesar Rp 9 miliar yang berasal dari Dana  Alokasi Khusus (DAK)," ujar dia.

Pembangunan sarana air bersih Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, kata dia dibangun juga menggunakan anggaran pemerintah pusat. Pembangunan sarana air bersih itu memang sengaja dilakukan karena masyarakat di desa tersebut sangat sulit mendapatkan air bersih karena lokasi pengambilan airnya jauh.

"Oleh karena itu dibangun sarana air bersih sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke lokasi yang  jauh, cukup dipasangkan pipa dan ditarik airnya, sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Semuanya ini bertujuan untuk menentaskan kemiskinan di daerah ini," kata dia.

Bupati Belu, Willy Lay menyebutkan desa Bakustulama sendiri adalah desa memiliki banyak hasil perkebunan serta desa penghasil ternak sapi. Dengan keberadaan jalan tersebut, dapat membantu warga untuk menjual hasil pertaniannya ke perkotaan dengan lancar karena jalannya sudah sangat layak untuk dilalui kendaraan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement