Senin 24 Dec 2018 23:04 WIB

Haedar Nasir: Islam Penggerak dan Pendorong Peradaban

Muhammadiyah dilahirkan untuk mengubah kehidupan umat dan bangsa menuju kemajuan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menyampaikan kata sambutannya pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (16/5) di Jakarta. (Republika / Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menyampaikan kata sambutannya pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (16/5) di Jakarta. (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG— Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan organisasi keagamaan yang dipimpinnnya itu senantiasa berupaya menguatkan peranan bagi kemajuan hidup umat dan kehidupan berbangsa. 

"Muhammadiyah dilahirkan untuk mengubah kehidupan umat dan bangsa menuju kemajuan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Senin (24/12). 

Ia mengatakan hal itu saat kegiatan Silaturahim ke-24 Keluarga Besar Muhammadiyah di Lapangan Tembak Akmil di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (23/12) dihadiri puluhan ribu warga Muhammadiyah 

Pembangunan berbagai pusat keunggulan berupa amal usaha Muhammadiyah, kata dia, sebagai bagian dari kontribusi organisasi itu dalam memberikan kemanfaatan bagi kemajuan umat dan bangsa. 

"Kontribusi dalam bentuk kemanfaataan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial kemasyarakatan," ucapnya. 

Muhammadiyah, kata dia, menyadari dan meyakini bahwa Islam sebagai agama yang mampu menggerakkan dan memajukan peradaban. 

Ia menjelaskan pengamalan dari setiap ajaran dan nilai-nilai agama akan memberikan pengaruh positif bagi pembangunan peradaban.

Oleh karena itu, katanya, seluruh umat Islam perlu senantiasa bergerak, melakukan hal-hal strategis untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan.

Ia menjelaskan, pada Milad Muhammadiyah tahun ini, tema yang dipilih adalah 'Ta’awun untuk negeri'. Hal tersebut memberikan pesan agar setiap kegiatan dan perjuangan yang dilakukan oleh Muhammadiyah memiliki kekuatan rohani dalam bentuk spirit tolong-menolong, kerja sama, dan berbagi kemanfaatan kepada semuanya. 

Terkait dengan kehidupan politik, Haedar Nashir berpesan kompetisi politik dalam mendapatkan kekuasaan jangan sampai menimbulkan kebencian dengan menebar hoaks dan fitnah di antara kelompok yang ada. 

Perbedaan pilihan politik, kata dia dalam keterangan tertulis Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang itu, hak demokrasi dari setiap warga negara yang perlu dihargai dan dihormati, serta tidak boleh dicampuri dan dipaksakan.

Ia menjelaskan pilihan politik boleh berbeda, akan tetapi persaudaraan perlu tetap terjaga.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari mengemukakan warga Muhammadiyah ikut menyukseskan pesta demokrasi melalui partisipasi aktif dalam Pemilu 2019 secara wajar, proporsional, dan bermartabat.

Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto dan Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo, serta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Salaman.

Pada kesempatan itu, Haedar Nashir juga melakukan penandatanganan lima prasasti terkait dengan pembangunan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Kecamatan Salaman.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement