REPUBLIKA.CO.ID, PARE-PARE -- Mengisi libur semester, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH), dan Majelis Taklim Telkomsel (MTT) Sulawesi menyelenggarakan khitanan masal. Kegiatan tersebut diadakan di Pare-Pare (Sulawesi Selatan) dan Kendari (Sulawesi Tenggara).
Khitanan masal di Pare pare diadakan pada Ahad (24/12) dan diikuti sebanyak 36 anak. Di Kendari, khitanan masal digelar pada Rabu (26/12) dan diikuti 50 anak.
"Program khitanan masal ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap perintah agama, sekaligus kesehatan masyarakat. Kami berharap, ke depannya, bisa lebih banyak lagi program yang bisa kami sinergikan dengan Laznas BMH. Baik di bidang kesehatan, sosial, pendidikan dan sebagainya,,” kata perwakilan MTT Regional Sulawesi, Rudi, dalam rilis BMH yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/12).
Ketua Laznas BMH Perwakilan Sulawesi Selatan, Kadir mengungkapkan kegembiraannya atas terlaksanannya kegiatan tersebut. Menurutnya, tidak dapat dipungkiri untuk kalangan tertentu, berkhitan biayanya cukup mahal. Adanya program tersebut diharapkan memberi solusi konkret kepada masyarakat prasejahtera.
“Khitanan gratis ini terlaksana berkat bantuan dan kerja sama dengan berbagai pihak. Manfaatnya dirasakan oleh masyarakat kurang mampu," ucapnya.
Para peserta khitanan masal mendapatkan paket hadiah dari BMH dan MTT Telkomsel.
Selain khitan, BMH juga menyediakan paket khitanan yang disampaikan sebagai hadiah bagi para peserta berupa perangkat alat tulis, buku, pulpen, tas, sarung, snack, dan uang saku. "Ini apresiasi yang semoga menghibur adik-adik yang menjadi peserta program ini," imbuh Kadir.
Nardawati, orang tua Rahim, mengungkapkan kegembiraannya. “Selain tidak ada biaya, kalau ada khitanan masal anak-anak jadi tidak takut, karena banyak temannya. Kami dari orang tua sangat berterima kasih atas kegiatan ini," tuturnya. Ia membawa Rahim, anak lelakinya yang saat ini duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, untuk dikhitan.
Untuk menyukseskan kegiatan khitanan masal tersebut, Laznas BMH dan MTT Telkomsel melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (ID) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Adapun pelaksanaannya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makassau, Pare-Pare dan Rumah Sakit Aliyah, Kendari.