REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyebutkan laju inflasi hingga minggu keempat Desember 2018 mencapai 0,56 persen secara bulanan (month to month). Sementara laju inflasi secara tahunan (year on year) 3,07 persen.
"Berdasarkan survei pemantauan harga yang kami lakukan sampai minggu keempat Desember kami perkirakan inflasi IHK Des ini 0,56 persen month to month. Kalau year on year, estimasi kami 3,07 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui awak media usai ibadah shalat Jumat di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat 28/12).
Perry menuturkan, inflasi Desember tersebut menunjukkan bahwa inflasi relatif tetap terkendali dan lebih rendah dibandingkan perkiraan BI sebelumnya. "Perkiraan inflasi di 2018 ini lebih rendah dari 3,2 persen," ujar Perry.
Khusus untuk Desember 2018, lanjut Perry, memang ada kenaikan harga yang sifatnya musiman antara lain tarif angkutan udara dan juga komoditas daging ayam dan telur ayam. "Tapi ini sifatnya musiman. Secara keseluruhan, inflasi tetap rendah dan terkendali," kata Perry.
Untuk 2019 mendatang, bank sentral optimistis inflasi juga akan tetap rendah dan terkendali di dalam kisaran 3,5 plus minus satu persen. "Kami masih memegang perkiraan untuk akhir tahun depan itu insyaAllah sekitar 3,5 persen. Kalau "point estimate"-nya sekitar 3,5 persen, di titik tengah kisaran sasaran inflasi," ujar Perry.