Sabtu 29 Dec 2018 12:04 WIB

Kemenperin Rekrut Difabel Ikuti Diklat di Jatim

Para difabel akan mengkuti diklat 3in1.

Penyandang difabel (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penyandang difabel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merekrut penyandang disabilitas atau difabel di Jawa Timur (Jatim). Mereka yang direkrut akan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3in1, yakni berupa pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja.

"Dalam upaya menghasilkan SDM industri yang kompeten dan profesional, kami juga telah merekrut untuk para penyandang disabilitas di daerah Jawa Timur," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar sesuai keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/12).

Menurut dia, implementasi program tersebut merupakan kerja sama antara Balai Diklat Industri Yogyakarta dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) wilayah Jatim.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan berupa Diklat 3in1 ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri alas kaki.

Pada 2017 diklat diikuti 50 peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Jatim.

Setelah mendapat pelatihan kompetensi jahit "upper" alas kaki di SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang, seluruh lulusannya terserap kerja di PT Wangta Agung, Surabaya.

Sementara itu, pada 2018 sebanyak 45 peserta penyandang disabilitas dari wilayah Jatim juga terserap kerja di PT Ecco Indonesia dan PT Widaya Inti Plasma, Sidoarjo.

Selain mengikuti pelatihan sekitar 20 hari, mereka mendapatkan perlengkapan diklat, konsumsi selama diklat, dan bahan praktik. "Bahkan mereka mendapatkan sertifikat diklat dan yang lulus uji kompetensi juga mendapat sertifikat," kata  Haris.

Para pengajar diklat 3in1 tersebut merupakan widyaiswara BDI Yogyakarta dan instruktur dari Aprisindo Jawa Timur. Kepala BDI Yogyakarta Tevi Dwi Kurniaty menyampaikan pelatihan itu sesuai dengan tujuan satuan kerjanya untuk membantu industri mendapatkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan lapangan.

"Maka itu, kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang akan menerima mereka," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Aprisindo Jatim Ali Mas'ud mengemukakan banyak perusahaan anggota asosiasinya yang siap menerima lulusan diklat 3in1 dari penyandang disabilitas. Salah satunya adalah di PT Widaya Inti Plasma.

"Para peserta yang berasal dari 15 kabupaten kota di Jatim ini akan direkrut oleh produsen sepatu merek Trekkers," katanya.

Nur Habib Ahmad yang mewakili Humas PT Widaya Inti Plasma mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Dalam payung hukum disebutkan bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan sedikitnya satu persen penyandang disabilitas dari jumlah seluruh karyawannya.

"Kami telah memiliki 10 pekerja difabel yang ditempatkan di bagian penjualan 'online'. Sebelumnya kami juga sudah punya pekerja difabel di bagian pemasaran," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement