Senin 31 Dec 2018 10:23 WIB

Pengelola MRT Taipei Kerahkan TKI Bantu Penumpang

Jumlah TKI di Taiwan sampai saat ini diperkirakan lebih dari 250 ribu orang.

BPJS Ketenagakerjaan sosialisasikan program perlindungan TKI di Festival Budaya Nusantara yang diselenggarakan di Alun-alun Walikota, Banqiao, New Taipei City, Taiwan, Ahad (20/8).
Foto: Dok BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan sosialisasikan program perlindungan TKI di Festival Budaya Nusantara yang diselenggarakan di Alun-alun Walikota, Banqiao, New Taipei City, Taiwan, Ahad (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengelola kereta bawah tanah (MRT) di Taipei mengerahkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk membantu memandu para penumpang di beberapa stasiun selama perayaan Tahun Baru di Ibu Kota Taiwan itu. Sebelum ditugaskan ke tiga stasiun yang bakal dipadati warga yang hendak menyaksikan pesta kembang api di gedung Taipei 101 pada malam pergantian tahun.

Para TKI tersebut telah mendapatkan pengarahan dari manajemen MRT dan Global Workers' Organization (GWO), lembaga swadaya masyarakat yang aktif memberikan pendampingan kepada pekerja migran di Taiwan. "Tentu saja mereka yang mendapatkan tugas ini adalah yang bisa berbahasa Mandarin," kata Komisaris GWO Hesti, Senin (31/12).

Mereka dipilih dari para peserta lomba pidato Bahasa Mandarin yang diselenggarakan GWO beberapa waktu lalu. Para TKI ini nantinya akan membantu memandu dan mengatur para penumpang MRT di tiga stasiun, baik menjelang maupun setelah perayaan Tahun Baru.

Tiga stasiun di sekitar gedung tertinggi di Taipei yang bakal dipadati para penumpang itu adalah Taipei Main Station, Taipei City Hall, dan Taipei 101. Menurut Hesti, banyak pekerja asing dan wisatawan asing di Taiwan hanya tahu bahwa pesta kembang api di gedung Taipei 101 hanya bisa menggunakan MRT Jalur Merah (Tamsui-Xinyi Line).

"Namun dengan bantuan pemandu dwibahasa tersebut, diharapkan teman-teman pekerja migran mulai tahu bahwa naik MRT Jalur Biru (Bannan Line) menuju Stasiun Taipei City Hall dan Stasiun Sun-Yat Sen Memorial Hall juga dapat menuju Taipei 101," katanya menambahkan.

Selain itu, bagi pengunjung dari wilayah luar kota Taipei yang tidak keburu mendatangi Taipei 101, dapat beristirahat sejenak di balai penumpang Taipei Main Stasion dan Stasiun Nangang sebelum melanjutkan liburannya di Taipei pada keesokan harinya. Balai tersebut bisa menampung ribuan orang dan selama ini para TKI selalu memanfaatkannya pada liburan akhir pekan.

Sementara itu, Kepala Divisi Analis Tenaga Kerja Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Farid Maruf, menyambutkan positif pelibatan para TKI itu. "Kesempatan ini menjadi peluang bagi teman-teman menunjukkan prestasi di Taiwan. Oleh karena itu, laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab," ujarnya berpesan.

Selain TKI, MRT Taipei-GWO juga melibatkan para pekerja dari Vietnam untuk menjalankan tugas yang sama. Jumlah TKI di Taiwan sampai saat ini diperkirakan lebih dari 250 ribu orang yang bekerja di sektor formal dan informal.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement