Senin 31 Dec 2018 10:47 WIB

Masa Tanggap Darurat Tsunami Diperpanjang Sepekan

Fokus masa tanggap darurat tahap kedua adalah pencarian korban

Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat I Ketut Sukerta mengatakan massa tanggap darurat bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, diperpanjang satu pekan mulai Ahad (30/12).

"Kita perpanjang satu minggu masa tanggap darurat, kemarin (Ahad) sudah kita perpanjang," katanya, Senin (31/12).

Ketut Sukerta menegaskan fokus masa tanggap darurat tahap kedua adalah pencarian korban yang dilaporkan masih hilang dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan itu.

"Fokus masih ke pencarian korban yang hilang delapan orang, dan penanganan pengungsi, seperti pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Mereka yang kehilangan rumah tengah dipikirkan, apakah disiapkan hunian sementara dan sebagainya," katanya.

Ketut menyatakan, semua kebutuhan dasar pengungsi maupun korban terus diupayakan dipenuhi oleh pemerintah mulai dari makanan, pakaian, tempat tinggal, termasuk kebutuhan anak-anak sekolahnya.

"Semua yang berkaitan dengan mereka pasti dipikirkan," kata dia lagi.

Sekda Pemerintah Kabupaten Lamsel Fredy SM telah menyampaikan masa tanggap darurat diperpanjang sampai Sabtu, 5 Januari 2019. "Ya, tanggap darurat diperpanjang tujuh hari lagi sampai dengan tanggal 5 Januari," kata Sekdakab Lamsel itu pula.

Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 118 korban jiwa akibat tsunami di Provinsi Lampung yang terjadi Sabtu (22/12) malam lalu.

"Ada satu korban meninggal dunia di RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, pada Ahad (30/12), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di RS tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan satu korban meninggal dunia itu atas nama Warjo (60) warga Kenali, Sukaraja, Rajabasa Lampung Selatan. Menurut dia, jumlah korban jiwa sebanyak 118 orang itu semuanya telah teridentifikasi.

Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto mengatakan berdasarkan data di rumah sakit, sampai Jumat (28/12), jumlah korban yang dirawat 3.130 orang, sebanyak 2.764 orang mengalami luka ringan dan 366 orang luka berat. Hingga saat ini tinggal 51 orang yang masih menjalani perawatan.

Terkait dengan korban hilang, Kapolda mengatakan bahwa sampai sekarang jumlah pengaduan orang hilang sebanyak 48 orang, 34 orang sudah ditemukan dan masih ada korban hilang lainnya dalam pencarian tim SAR maupun BNPB. Kapolda berharap dalam waktu singkat semua korban yang masih hilang bisa segera ditemukan, baik dalam kondisi masih hidup maupun sudah meninggal dunia.

TAKE

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement