REPUBLIKA.CO.ID, BURLINGTON -- Seekor singa menewasan pekerja muda di Pusat Penangkaran Hewan Liar di Burlington. Singa tersebut lepas dari sebuah ruangan yang terkunci. Alexandra Black lantas jadi korban penyerangan. Singa tersebut ditembak mati setelah upaya untuk menenangkannya gagal.
Peristiwa ini terjadi ketika Black yang menjadi salah satu anggota tim pengurus hewan sedang melakukan rutinitas membersihkan kandang hewan di penangkaran itu.
Tim dipimpin oleh seorang penjaga hewan profesional. Tapi entah bagaimana caranya singa yang kandangnya sedang dibersihkan lepas.
"Ini hari terburuk dalam hidup saya, kami kehilangan manusia, kami kehilangan hewan, hari ini kami sedikit kehilangan kepercayaan terhadap diri kami sendiri," kata Direktur Eksekutif Pusat Penangkaran Hewan Burlington, Mindy Stinner, Senin (31/12).
Black yang berusia 22 tahun baru saja lulus dari Indiana University pada Mei lalu. Ia memiliki gelar sarjana di bidang perilaku hewan. Keluarganya mengatakan Black baru bekerja di penangkaran hewan tersebut selama dua pekan.
"Dia perempuan muda cantik yang baru saja memulai karirnya, ini insiden yang sangat buruk dan kami semua bersedih, tapi ia meninggal saat mengikuti kata hatinya," kata pernyataan keluarga Black.
Pusat Penangkaran Hewan tempat Black bekerja mengatakan, singa itu ditembak sampai mati agar tim pengurus hewan dapat menyelamatkan Black. Fasilitas penangkaran hewan itu didirikan pada 1999.
Dalam situs Pusat Penangkaran Hewan itu tercantum beberapa informasi. Mereka mulai memberikan tur kepada masyarakat sejak tahun 2007. Sekitar 16 ribu orang mengunjungi penangkaran hewan itu setiap tahunnya.
Mereka juga memiliki puluhan karyawan dan saat ini memelihara lebih dari 80 bintang dan lebih dari 21 spesies. Mereka menerima 14 singa dan macan pada 2004 lalu untuk membantu Departemen Agrikultur Amerika merawat hewan yang tinggal di lingkungan tak semestinya.