REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Masyarakat korban banjir di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mulai terserang penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan gatal-gatal. "Kami terpaksa berobat ke pos pelayanan pengobatan di Kantor Kecamatan Labuan karena mengalami sesak, juga gatal-gatal," kata Heni (55), warga perumahan Cipunten Agung,Labuan, Pandeglang, Jumat (4/1).
Masyarakat perumahan Cipunten Agung, Labuan sekitar 300 kepala keluarga mulai terserang penyakit ISPA dan gatal-gatal. Penyakit itu, kata dia, menyerang warga akibat kondisi lingkungan tidak sehat, karena mereka tinggal di pengungsian.
Saat ini, banjir masih menggenangi permukiman warga karena air banjir belum surut. Banjir yang melanda tiga hari lalu akibat luapan Sungai Cipunten sampai genteng rumah terendam. "Kami berharap banjir surut dan bisa menempati rumah," katanya menjelaskan.
Begitu juga Bayi (55) warga Teluk Labuan Pandeglang mengaku dia terserang penyakit gatal-gatal akibat terendam banjir. Dia mengatakan, sebetulnya sudah kembali ke rumah setelah mengungsi bencana tsunami. Namun, saat membersihkan lumpur, tiba-tiba banjir kembali menerjang.
"Kemungkinan penyakit gatal-gatal itu akibat air banjir itu," kata Bayi saat berobat di pos pelayanan Kecamatan Labuan.
Sementara itu, Nining, seorang bidan Puskesmas Labuan mengatakan saat ini penyakit yang dialami masyarakat di pengungsian tidak menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Mereka para penderita penyakit ISPA dan gatal-gatal bisa dilayani di pos-pos kesehatan baik milik relawan maupun Puskesmas setempat. "Saya kira penyakit itu akibat kondisi lingkungan kurang sehat setelah dilanda banjir dan tinggal di pengungsian," katanya.