REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral terus memantau aktivitas Gunung Merapi. Tercatat ada 15 kali gempa yang terjadi ada Senin, (7/1).
Kepala Badan Geologi KESDM Rudy Suhendar mengatakan pemantauan dilakukan sejak pukul 06.01 hingga 18.00 WIB. Selama periode itu terjadi beberapa kali gempa yang terekam alat seismograf.
"Totalnya 15 kali gempa. 9 gempa guguran, 3 gempa Multi Phase dan 3 gempa Low Frequency," sebutnya dalam laporan resmi pada Republika.co.id, Selasa (7/1).
Sedangkan dari segi pemantauan visual, cuaca mendung, berawan lalu hujan dengan angin bertiup lemah. Asap teramati putih tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak kawah. Guguran dominan ke arah tenggara dengan jarak luncur terpanjang 500 meter.
"Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan dengan aktivitas Merapi hari ini," ujarnya.
Berdasarkan pantauan itu pula, ia menyimpulkan aktivitas vulkanik masih dalam level 2 (Waspada). Ia mengimbau penduduk yang tinggal dan beraktivitas di luar radius 3 kilometer masih dapat terdampak abu letusan
"Masih belum saatnya dinaikkan status. Zona bahaya di dalam radius 3 kilometer dari kawah," ujarnya. Rizky Suryarandika
