Selasa 08 Jan 2019 17:07 WIB

Komunitas Muslim Mulai Tumbuh di Namibia

Sekarang ada tujuh masjid di negara ini.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Windhoek, Ibukota Namibia.
Foto: Wikipedia.org
Windhoek, Ibukota Namibia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai awal tahun 80-an, Islam tidak diketahui mayoritas orang di Namibia. Padahal agama ini cukup berkembang di negara tetangga Afrika Selatan. Banyak masyarakat di sana telah menetap di kota-kota pesisir seperti Walvis Bay, Luderitz, dan Swakopmund. Akhir-akhir ini kelompok Muslim pribumi mulai tumbuh. Mereka menyebar ke berbagai kota dan desa Namibia.

Sekarang ada tujuh masjid di negara ini. Yang pertama dibangun di Katutura. Ini adalah kota tertua di Windhoek, yang dibatasi oleh Afrika Selatan, mantan tuan kolonial Namibia, di sepanjang 13 negara bagian di negara tersebut.

Sesi mingguan, yang berfungsi sebagai forum pengembangan sikap dan pola perilaku serta mobilitas ideologis umat Islam setempat, merupakan salah satu kegiatan utama yang diselenggarakan di Windhoek Islamic Center.

Sebanyak 24 orang Namibia saat ini belajar di Arab Saudi. Mereka dikirim un tuk pelatihan pemahaman Islam. Kelak me reka akan kembali ke tanah kelahirannya untuk menggiatkan dakwah Islam, sehingga masyarakat sekitar ter cerahkan. Imam Ali mengatakan, kepercayaan Muslim menarik pengikut dari semua lapisan masyarakat.

"Islam didasarkan pada logika, mentalitas, matematika. Dua ditambah dua memberikan jawaban yang sama: empat. Di mana-mana di dunia ini, dan tidak masalah jika kita berteman atau membenci satu sama lain. Agama ini didasarkan pada kebijaksanaan, Sangat mudah untuk diterima," katanya.

Warga Namibia, Azi Kazombiaze, me yakinkan dirinya yang masih berusia 22 tahun untuk memeluk Islam. Sebelumnya dia mempelajari sejumlah agama. "Saya mengajukan pertanyaan dan membaca literatur. Pada saat mempe lajari berbagai agama, saya lebih memilih untuk memeluk Islam, "katanya.

Kazombiaze mengatakan kejelasan teks Alquran membuatnya tertarik. Keindahan isi dan gaya penulisan Alquran yang penuh seni membuat hatinya tenang. Ketika ditanya mengapa begitu banyak orang Namibia memilih Islam, dia mengutip persatuan dan persaudaraan umat Islam di selu ruh dunia.

Di manapun, kapanpun, di seluruh dunia, umat Islam berpedoman pada satu kitab suci Alquran. berbagai surah di dalamnya dibaca dalam keseharian. Umat Islam di mana pun membaca Alquran yang sama. Tak ada yang berbeda.

"Ini adalah cara hidup yang sempurna. Islam adalah Islam. Meski orang tua saya belum terbiasa, mereka sekarang menghormati pilihan saya, "kata Kazombiaze bahagia. Tapi itu mengejutkan.

Tidak pernah mereka membayangkan bahwa Islam bisa mengubah seseorang begitu banyak. Kaum muda Muslim tidak seperti remaja lainnya yang keluar berpesta. Mereka tidak merokok, atau minum alkohol dan tidak membuat masalah. Dia mengatakan, bahkan beberapa orang yang memeluk Islam di penjara, sekarang berada di jalur yang baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement