REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur terpilih Emil Elestianto Dardak menjadwalkan sowan atau bersilaturahmi ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Kunjungan ke KPK sebelum resmi memimpin Jatim itu ditujukan agar tercipta clean governance atau pemerintahan yang bersih.
"Pelantikan ibu Khofifah dan mas Emil kan nanti dilakukan oleh Presiden di Jakarta. Setelah pelantikan itu rencananya akan langsung mampir ke Kantor KPK," kata KH Zahrul Azhar Asad yang semasa Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018 menjabat sebagai juru bicara pasangan Khofifah-Emil, kepada wartawan di Surabaya, Rabu (9/1).
Khofifah-Emil, lanjut dia, meyakini setelah menjalin kesepakatan clean governance dengan KPK nantinya akan mendapat dukungan dari masyarakat selama periode lima tahun ke depan kepemimpinannya di Provinsi Jatim. Gus Hans, sapaan akrabnya, mengaku belum mendapat jadwal yang pasti terkait pelantikan Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih periode 2019-2024.
Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Jawa Timur itu memperkirakan pelantikan berlangsung setelah bulan Februari mendatang. Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim 2018 lalu merupakan pasangan nomor urut 01 yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN, dan NasDem.
Khofifah-Emil dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Jatim 2018, setelah dalam rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi yang digelar KPU Jatim pada 7 Juli lalu ditetapkan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 02, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung koalisi PDI Perjuangan, PKB, PKS, dan Gerindra, memperoleh 9.076.014 suara atau 46,5 persen.