Rabu 09 Jan 2019 13:31 WIB

Ciri Mukmin Sejati

Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Iu Rusliana

Salah satu ciri Mukmin sejati adalah memiliki mental kuat. Selalu bersemangat menjalani kehidupannya dengan berorientasi pada dunia dan akhirat. Kesedihan tak pernah lama merundungnya. Segera berganti dengan semangat dan gairah beribadah serta menebar manfaat.

Sebagaimana Rasulullah SAW mengingatkan, "Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang Mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk me ngerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu, serta mohonlah per tolongan kepada Allah dan janganlah lemah! Kalau tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengucapkan, 'Seandainya aku berbuat be gini tentu akan terjadi begini dan begitu,' tetapi katakanlah, 'Apa yang telah diten tukan Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan ter jadi.' Karena kata 'seandainya' itu akan memberi jalan kepada setan," (HR Muslim).

Dalam hidup ini, kadang mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun, banyak pula kegagalannya. Sedih, kecewa, sudah pasti dan du ka mendalam kadang menyelimuti. Bahkan, menangis tak terbendung, menyalahkan diri. Mesti diingat kita dilarang larut dalam kese dihan karena bisa menumpulkan hati. Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) bersedih hati," (QS Ali Imran: 139).

Kegagalan adalah latihan terbaik. Kesempatan untuk memper baiki dan meningkatkan kemampuan diri. Ingatlah, waktu terus ber putar. Kadang kemenangan berpihak, atau sebaliknya. Suatu saat seseorang ditimpa kegagalan, tetapi pada saat yang lain dinilai berhasil. Dipandang banyak orang berkedudukan mulia, lain kali menjadi sangat hina. Hidup berwarna, pergabungan duka dan bahagia. Semuanya berjalan dinamis dan bisa berubah setiap hari, bahkan setiap de tik. "Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia," (QS Ali Imran: 140).

Sesulit apa pun, hidup harus terus diisi dengan gairah. Bersema ngat untuk terus menebar kebaikan. Meski terkadang saat melayani dan memampukan, ada arena yang kita sendiri tak sanggup memperjuang kannya. Ada hal yang di luar rencana dan kehendak diri. Pada titik itu, kesabaran dan keikhlasan dibutuhkan, lapang dada menerima ke nyataan.

Jadikan iman dan takwa sebagai bekal menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu. Iman dan takwa kepada Allah Yang Maha-kuasa akan membuat manusia bersabar setiap kali menerima kejadian yang terjadi. Menjadikan manusia senantiasa bersyukur atas apa yang te lah Allah berikan kepadanya serta menjadi pangkal kesela mat an ba gi nya. Allah SWT berfirman, "Barang siapa bertakwa dan menga da kan perbaikan, tidak ada rasa takut pada mereka dan me reka tidak bersedih hati," (QS al-Araf:35).

Hidup ini sejatinya tak pernah sempurna. Syukuri ketidaksempurnaan, teruslah bersemangat dan belajar agar memiliki mental kuat. Serahkan semuanya kepada Allah Yang Mahakuasa. Berusaha-lah se kuat tenaga sambil terus memohon pertolongan-Nya. Wallahu a'lam. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement