Kamis 10 Jan 2019 08:38 WIB

Masyarakat Surabaya Puas pada Kepemimpinan Risma

78.4 persen responden mengaku puas terhadap pola kerja Risma

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Tri Rismaharini
Foto: Republika/Wihdan
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hasil survei Surabaya Survey Center menunjukan, kepemimpinan Tri Rismaharini selama dua periode menjabat wali kota Surabaya, berhasil memberi kepuasan bagi masyarakat Kota Pahlawan. Sebanyak 78.4 persen responden mengaku puas terhadap pola kerja dari wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya tersebut.

"Sebanyak 78.4 persen responden mengaku puas dengan kinerja Pemerintah Kota Surabaya di bawah kendali Risma. Hanya 8.8 persen yang merasa tidak puas, dengan 12.8 persen menjadi undecided voters," kata peneliti SSC, Ikhsan Rosidi saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Yello Surabaya, Rabu (9/1).

Meski demikian, kata Ikhsan Rosidi, bukan berarti pola kepemimpinan dan program yang dijalankan Risma dapat berjalan dan diterima dengan mulus. Itu tak lain karena menurutnya ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian serius.

"Di riset yang kami lakukan juga menunjukkan bahwa masih ada PR besar bagi Pemkot Surabaya setelah masa jabatan Risma habis. Salah satunya, katakan saja, terkait banjir," ujar Ikhsan Rosidi.

Iksan melanjutkan, selain banjir, keluhan macet juga menjadi salah satu yang utama bagi masyarakat Kota Surabaya. Hampir di setiap jam berangkat dan pulang kerja, keluhan kemacetan selalu dapat dengan mudah ditemukan di sosial media.

"Jadi banjir dan macet, menjadi pembenahan yang perlu segera diberi solusi bagi para responden. 20.5 persen responden memandang hal itu (banjir dan macet) perlu untuk diperhatikan bagi wali kota Surabaya pasca-Risma," kata dia.

Sementara itu, 18.2 persen responden menganggap, pembangunan infrastruktur perlu untuk menjadi fokus pembangunan. Infrastruktur ini, utamanya adalah pembenahan jalan. Iksan melanjutkan, sektor kriminalitas pun,  menjadi sorotan bagi responden. Dimana 14.6 persen responden menganggap ini sebagai PR Wali Kota Surabaya berikutnya.

"Di posisi keempat, akses bantuan pendidikan dan pengobatan gratis dianggap 13.8 persen responden sebagai hal yang butuh perhatian. Lalu sebanyak 10 persen menyatakan perlu adanya perhatian di sektor lapangan kerja," ujar dia.

Sebagai informasi, hasil survei yang dirilis SSC ini berdasarkan pada survei yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Riset yang dilakukan menggunakan 1.000 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebesar 3.1 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement