Jumat 11 Jan 2019 14:14 WIB

Agnez Mo Ditanya Presiden Soal Karier Go International

Agnez Mo membincangkan soal mimpi anak muda dengan Presiden Jokowi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Penyanyi Agnez Mo menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/1).
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Penyanyi Agnez Mo menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Indonesia Agnez Mo menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Jumat (11/1) pagi. Pelantun lagu 'Overdose' itu mengaku berbincang dengan Presiden membahas tentang mimpi-mimpi anak muda dan rencana implementasi 'talent management strategic' di Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah berencana mendata anak-anak muda bertalenta supaya bisa didukung dan dioptimalkan bakatnya untuk kepentingan bangsa. 

"Jadi sebenarnya itu dari dulu memang sudah kepengen ngobrol sama Bapak Presiden. Ingin tahu menurut Bapak (Presiden) menyuarakan mimpi itu buat anak-anak muda itu boleh nggak sih? Apakah itu sebuah arogansi atau itu justru diperlukan," kata Agnez usai bertemu Presiden, Jumat (11/1).

Dalam perbincangan santai yang berlangsung Jumat pagi, Agnez juga mengaku sempat ditanya oleh Presiden tentang alasannya membangun karir di luar negeri. Agnez lantas menjelaskan alasannya memilih meniti karir di Amerika Serikat (AS). Menurut Agnez, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau belajar. Sejalan dengan anggapan itu, artinya orang yang besar adalah orang yang belajar.

"Jadi kalau saya mau jadi orang besar saya harus mau belajar, kebetulan di dunia entertainment banyak sekali orang-orang di Amerika yang saya bisa belajar dari mereka, yang jauh lebih bagus dari saya, yang jauh lebih mahir," ujar mitra duet Chris Brown ini.

Selain itu, Agnez sempat menghindar dari pertanyaan pewarta soal pandangan politik pada 2019 ini. Menurutnya, memberikan pengaruh yang baik tak harus lewat dunia politik. Bagi Agnez, membangun pengaruh bisa dilakukan lewat dunia seni dan hiburan.

"Juga soal hoaks. Kita harus lebih smart, sekarang social media adalah tempatnya informasi cepat. Dan hoaks berkembang sangat cepat jadi harus lebih punya filter dan pandai melihat dan mendengar," kata peraih nominasi di iHeart Radio Music Awards 2019 ini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement