Senin 14 Jan 2019 18:30 WIB

CVR Lion Air Diharapkan Melengkapi Investigasi KNKT

KNKT mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
CVR yang diduga milik Lion Air ditemukan
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
CVR yang diduga milik Lion Air ditemukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera memproses cokcpit voice recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang ditemukan di kedalaman 30 meter di perairan Karawang. CVR tersebut akan diproses di fasilitas black box milik KNKT melalui proses pengeringan, pembersihan dan selanjutnya pengunduhan.

"Data yang diperoleh dari CVR diharapkan akan melengkapi data investigasi KNKT," kata Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo, Senin (14/1).

Dia mengemukakan, pada Selasa (8/1) KRI SPICA berangkat dari Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan keseluruhan personel sebanyak 84 orang yang terdiri dari 55 awak kapal, 3 specilis dari PUSHIDROSAL, 18 penyelam dari DISLAMBAIR dan SATPASKA dan 8 personel KNKT. Operasi ini bertujuan untuk mencari CVR dan jenazah.

"Dan CVR akhirnya ditemukan, KNKT mengucapkan terima kasih kepada semua pihak," ucap dia.

Sebelumnya, KNKT mengungkapkan bahwa cokcpit voice recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang ditemukan di kedalaman 30 meter di perairan Karawang masih dalam kondisi yang relatif baik. Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan bisa mengunduh data CVR kurang lebih satu jam.

"Alhamdulillah dengan seluruh kerja sama tim TNI, KNKT semuanya, kita berhasil menemukan ini dalam kondisi yang masih relatif baik. Kalau kondisinya masih bagus mudah-mudahan kalau download hanya sekitar satu jam. Mudah-mudahan kita berhasil," kata investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement