Kamis 17 Jan 2019 01:00 WIB

JSN Kerjakan Pembangunan Simpang Susun Tol Solo Ngawi

Tiga simpang susun ini yaitu simpang susun bandara, Gondangrejo, dan Sragen Timur.

Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo Ngawi saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo Ngawi saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) masih mengerjakan pembangunan tiga simpang susun di ruas Tol Solo-Ngawi. Tiga simpang susun ini yaitu simpang susun bandara, Gondangrejo, dan Sragen Timur.

Direktur Utama PT Jasamarga Solo-Ngawi David Wijayatno berharap ketiga simpang susun tersebut bisa selesai dikerjakan pada akhir tahun ini. "Penlok (penetapan lokasi) sudah keluar, tinggal pelaksanaan pembebasan lahan. Setelah itu bisa mulai konstruksi. Harapannya akhir tahun ini bisa selesai," katanya, Rabu (16/1).

Secara keseluruhan, dikatakannya, saat ini ruas tol Solo-Ngawi sudah bisa beroperasi penuh. Terakhir, tepatnya segmen Kartasura sampai Salatiga juga sudah selesai dikerjakan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 21 Desember 2018.

"Kalau sebelumnya kan sepotong-sepotong, ini sudah bisa beroperasi penuh. Bisa memotong waktu tempuh hingga 50 persen," katanya.

Ia mengatakan saat ini ruas tol tersebut setiap harinya dilintasi sekitar 11.000 unit kendaraan. Artinya, cukup banyak pengendara yang memanfaatkan keberadaan tol tersebut. Selain pengendara, ia berharap keberadaan tol tersebut juga memberikan manfaat bagi pelaku usaha mengingat 70 persen ruangan di area peristirahatan ditujukan untuk UKM setempat.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Adrian Prihutomo mengatakan dengan selesainya ruas tol tersebut, selama tahun 2018 Jasa Marga sudah menyelesaikan jalan tol sepanjang 312 km. "Selanjutnya di tahun 2019 akan bertambah menjadi 254 km. Totalnya sepanjang 1.250 km yang dioperasikan tahun ini," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement