Senin 21 Jan 2019 03:00 WIB

Yusril: PBB Incar 8 Persen Suara di Pileg 2019

Yusril mengingatkan kader PBB untuk gigih dan bekerja keras mencapai target

Yusril Ihza Mahendra
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengatakan PBB membidik perolehan suara 7 hingga 8 persen pada Pemilihan Umum Legislatis 17 April 2019. Yusril mengatakan kader dan pengurus harus merenungkan perjalanan PBB yang nyaris gagal ikut dalam Pemilu 2019

"PBB sudah siap menghadapi Pemilu 2019. Konsolidasi partai dan kader berjalan terus menerus, sehingga diharapkan perolehan suara maksimal," kata Yusril, didampingi Ketua DPW PBB Sultra Ruksamin, di warung kopi di Kendari, Ahad (21/1).

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendara berada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara serangkaian kunjungan kerja pembekalan calon anggota legislatif. Pengurus dan kader partai diharapkan bekerja maksimal untuk mewujudkan target terbentuk satu fraksi setiap tingkatan, terutama tingkat provinsi.

"Mewujudkan impian satu fraksi pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Partai lain pun demikian gigih menempatkan wakilnya di parlemen, sehingga membutuhkan kerja keras dan komitmen kuat," ujar Yusril.

Yusril melanjutkan, pengurus dan kader partai dirasa perlu merenungkan perjalanan Partai Bulan Bintang yang memilukan, yakni nyaris tidak menjadi peserta Pemilu 2019. Setelah PBB ditetapkan menjadi peserta pemilu, kata dia, muncul persoalan baru yakni calon-calon anggota legislatif yang juga menemui kendala dalam hal pencalonan.

"Memang dalam politik begitu. Ada kawan, ada lawan. Kawan mengharapkan eksis, sedangkan lawan mengharapkan PBB mati. Itulah dinamika dalam politik," ujarnya, seraya menambahkan Sultra salah satu daerah yang diharapkan surplus dalam perolehan suara Pemilu 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement