REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur (Jatim), Nandang Prihadi mengatakan, saat ini tim gabungan tengah mendalami kematian 12 rusa di Coban Jahe, Jabung, Kabupaten Malang. Tim gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Jabung, Asper Perhutani dan BKSDA serta Rosek ProFauna ini sudah melakukan kegiatannya sejak Ahad (20/1).
"Hari ini (Senin), Pak Mamat (selaku) Kepala SKW 6 Probolinggo dengan Rosek ProFauna ke lokasi untuk peninjauan dan pencarian informasi lebih lengkap," kata Nandang saat dihubungi Republika, Senin (21/1).
Sebelumnya, 12 ekor rusa tutul dilaporkan mati di tempat wisata Conan Jahe, Desa Pandansari Lor, Jabung, Kabupaten Malang. Dua ekor rusa tutul lainnya diinformasikan hilang dari tempat penangkarannya tersebut. Laporan ini diterima pihaknya dari warga Kusnul selaku perawat rusa di Coban Jahe.
"Ahad, 20 Januari 2019 pukul 06.30 WIB, saudara Kusnul (yang merawat rusa) hendak memberikan makan di tempat penangkarannya di tempat wisata Coban Jahe, Desa Pandansari Lor, ternyata 12 ekor rusa mati dan yang dua ekor tidak ada," kata Nandang.
Mengetahui keadaan seperti itu, ia melanjutkan, saksi akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Perhutani. Kemudian Perhutani melaporkan kejadian ke Polsek Jabung dilanjutkan dengan mendatangi TKP bersama-sama.
Dari hasil peninjauan sementara, Nandang menjelaskan, tim menemukan bekas gigitan di leher rusa. Kematian rusa-rusa tersebut diperkirakan akibat gigitan binatang buas jenis karnivora. Binatang tersebut diduga memakan mangsanya lebih dari tiga ekor.
Berdasarkan informasi tersebut, Nandang mengungkapkan, hewan pemangsa kemungkinan besar berjenis macan tutul. Sementara untuk dua rusa yang hilang, dia menjelaskan, tim menilai sudah dimangsa oleh macan tutul tersebut.
Lokasi penangkaran rusa tutul sendiri sampai saat ini masih milik Koperasi Perhutani di Coban Jahe. Izin penangkaran hewan tersebut telah diterbitkn sejak 2017. "Wilayah Coban Jahe sendiri berbatasan dengan TNBTS (Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru). Pada satu sisi ada berita dari kejadian ini bahwa matul (macan tutul) masih ada di daerah tersebut atau di sekitar TNBTS," jelasnya.