REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mempertanyakan kepada Panitia SPAN-PTKIN mengenai sepinya peminat calon mahasiswa baru di Program Studi (Prodi) Islam seperti Prodi Ilmu Hadits, Prodi Perbandingan Agama dan Prodi Filsafat Agama.
“Perlu dilakukan kajian lebih mendalam ini faktanya kenapa?" tanya menag.
Menurut menag, situasi tersebut tentu ada karena faktor adanya persepsi tertentu di kalangan generasi muda kita, bahwa prodi sepeti itu kurang memberikan harapan ke depan?
"Bisa saja karena persepsi yang tidak benar gitu, atau mungkin cara kita mempromosikan kurang baik, sehingga kurang diketahui prodi tersebut,” ucapnya.
Baca: Kemenag Resmikan Seleksi Masuk PTKIN
Lukman berharap prodi agama Islam dapat diminati oleh calon mahasiswa, bukan sebaliknya. Setidaknya diperlukan kesadaran secara matang bahwa keilmuan keagamaan terdapat di PTKIN.
“Sebenarnya saya optimis di era globalisasi, digitalisasi dan komplektsitas maka agama memiliki urgensi menjadi relevensi tinggi, orang makin memiliki terkaitan dengan agama. Maka semestinya prodi keagamaan menjadi diminati tapi justru sebaliknya,” ungkapnya.
“Menyegarkan kesadaran penuh, bahwa kita secara keilmuan kita ada perguruan tinggi. Siswanya disebut maha apalagi pengajarnya, pimpinannya, kalau menterinya hanya pengatur, melayani fasilitas saja tidak mengatur keilmuan,” ucapnya.
Baca Juga: Tugas PTKIN Beri Pemahaman Agama yang Benar
Untuk itu, Lukman meminta kepada panitia SPAN-PTKIN untuk mengkaji mengenai penyebab sepinya peminat calon mahasiswa mengambil program studi keagamaan. "Saya pikir itu bagian dari kita harus melakukan refleksi dan introspeksi diri. Saya ingin mengajak untuk melakukan kajian lebih dalam, ini faktornya kenapa?" ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Lukman, perguruan tinggi Islam juga sudah menyiapkan dosen yang mumpuni dalam melaksanakan tugasnya mengajar di prodi keagamaan. "Program-program kualitas para dosen kita tidak hanya membuka beasiswa mengambil S3 tapi mengirim mereka ke luar negeri mengikuti seperti program jangka pendek di bidang khusus," ucapnya
Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri 2019 (SPAN-UM PTKIN). Adapun pelaksanaan SPAN UM PTKIN diikuti oleh seluruh PTKIN yang telah memenuhi prinsip adil, transparan dan tidak diskriminatif, dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan PTKIN.
Kegiatan ini diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Hotel Borobudur, Rabu (22/1). Dalam sambutannya, Lukman mengatakan kegiatan ini merupakan tahap awal proses mendapatkan calon terbaik mahasiswa di Indonesia.