REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya era revolusi industri 4.0 menjadi momentum penting bagi Indonesia memacu peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal ini menjadi tugas bagi kampus untuk selalu mengembangkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan potensi menjadi wirausahawan. Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC) telah melakukan program inkubator bagi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat menjadi wirausahawan.
Naba Aji Notoseputro, pengurus Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI) menilai, karir lulusan kampus di era industri revolusi 4.0 tidak hanya terpaku menjadi pekerja, tetapi juga harus berani untuk menciptakan lapangan kerja dengan menjadi wirausahawan.
“Wirausaha tidak semata-mata hanya sekedar sebagai pedagang, tetapi juga harus menjadi technoprenuer. Di Indonesia, dengan bonus demografi yang dimiliki, peluang dan kesempatan sebagai technopreneur sangat besar,” kata Naba Aji dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/1).
Naba menambahkan, kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan oleh lulusan Fakultas Teknologi dan Informatika (FTI) UBSI, yang ingin berkarir menjadi wirausaha di bidang teknologi (technopreneur). Lulusan UBSI berpeluang besar, mengingat selama berkuliah mahasiswa telah diberikan pembekalan berwirausaha melalui program Inkubator Wirausaha Muda yang dilakukan oleh BEC.
“Tentunya, ini sebagai unggulan lulusan UBSI yang telah memiliki pembekalan yang cukup menjadi wirausahawan. Serta ditunjang dengan kompetensi dan sertifikasi pada bidang ICT dalam menunjang pengembangan usahanya menjadi bisnis digital,” ujar Naba.
Naba mengemukakan, selama ini, wirausahawan identik dengan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBSI. Namun, seiring perubahan menjadi era revolusi industri 4.0, hampir semua lini perekonomian berbasis teknologi, sekarang lulusan Fakultas Teknologi dan Informatika UBSI juga berkesempatan menjadi technopreneur.
“Ini menjadi kesempatan dan peluang besar bagi calon technopreneur handal, yang memiliki kemampuan berinovasi, kreatifitas dalam mengembangkan usahanya,” ujar Naba Aji.