REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman, mengaku kaget mendengar Ahmad Dhani Prasetyo di vonis 1.5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jurkamnas Prabowo-Sandiaga itu dianggap terbukti secara sah melakukan ujaran kebencian melalui akun media sosial Twitter.
"Kami kaget, kecewa dan prihatin dengan vonis tersebut. Kalau mengacu pada fakta persidangan menurut kami selayaknya Ahmad Dhani bebas," ujar Politikus Partai Gerindra itu, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (28/1).
Menurut Habiburokhman, ada keterangan saksi kunci bahwa yang mentweet bukanlah Ahmad Dhani dan ada keterangan ahli yang menyebutkan tweet tersebut tidak memenuhi unsur pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Karena itu, dia yang juga selaku pengacara dari Ahmad Dhani bakal mengajukan banding untuk kliennya tersebut.
"Kami akan melakukan upaya hukum banding," tegas Habiburokhman.