REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul tipis atas nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 45,90 persen, sementara nomor urut 02, Prabowo-Sandi, 41,80 persen.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Puskaptis, Husin Yazid saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (29/1), mengatakan, responden yang belum menentukan pilihan atau swing voters, tetapi akan berpartisipasi dalam Pilpres 2019, sebesar 12,30 persen. Tingginya tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tak terlepas dari figur kedua tokoh itu untuk melanjutkan pembangunan, merakyat dan berpengalaman.
Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 41,80 persen karena dampak dari berbagai alasan yang diungkapkan publik. Diantaranya, menginginkan perubahan dan presiden baru.
"Sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," katanya.
Survei Puskaptis mendapati, masyarakat yang menginginkan Jokowi jadi presiden lagi sebesar 46,61 persen. Angka itu masih di bawah 50 persen yang berarti angka rawan bagi seorang incumbent.
"Hasil tipis ini menjadi modal awal bagi capres-cawapres, Prabowo-Sandi, sekalipun untuk sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul sekitar 4,1 persen," ujar Husin.
Perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10 persen dapat disimpulkan bahwa Jokowi-Ma'ruf belum unggul secara signifikan dari Prabowo-Sandi. "Mengingat waktu masih tersisa tiga bulan ke depan, Prabowo-Sandi bisa mengejar ketertinggalan dengan meraih simpati publik," ucapnya.
Survei Puskaptis dilakukan pada 8 Januari-14 Januari 2019 secara proporsional di 34 provinsi. Responden yang dilibatkan dalam survei ini adalah 2.100 orang.