Rabu 30 Jan 2019 19:45 WIB

Wali Kota Tangerang Imbau Warga Waspada DBD

Dinkes Kota Tangerang mencatat pasien DBD sejak awal 2019 ada 21 kasus.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tanggerang Selatan, Banten, Selasa (29/1).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tanggerang Selatan, Banten, Selasa (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengingatkan warganya untuk terus mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Ia mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang jumlah pasien DBD sejak awal tahun 2019 tercatat ada 21 kasus.

Karena itu, ia mengimbau Dinkes untuk melakukan langkah-langkah awal agar penyebaran DBD tidak meluas. "Sebetulnya asal kita bisa jaga kebersihan dan peduli dengan lingkungan, DBD bisa dicegah," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (30/1).

Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah membuat Surat Edaran ke seluruh camat dan lurah juga kader-kader posyandu untuk terus melakukan kegiatan menguras, menutup, membersihkan, dan mengubur, tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Kita ambil contoh, tidak menguras bak mandi seminggu sekali. Ini sebetulnya edukasi tapi banyak masyarakat belum memahami makanya kita kerahkan kader-kader untuk lebih intens sosialisasi lagi," kata dia.

Arief mengingatkan, masyarakat agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri bila merasakan gejala DBD. Ia juga mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup bersih dan sehat karena kalau lingkungan sehat tubuh juga sehat. "Kalau merasakan gejala langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, jangan tunggu parah baru datang," tegas dia.