REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin bin Ahmad al-Attas mengonfirmasi kebenaran maklumat Habib Rizieq Shihab. Dalam maklumat itu Habib Rizieq menyerukan agar anggota FPI yang menjadi anggota dan maju sebagai calon legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB) untuk mundur dari keanggotaan partai itu.
"Iya betul (mengeluarkan maklumat) itu sebagai pertanggungjawaban, namanya orang punya situasi mungkin lebih efektif pakai WA," tutur Habib Muhsin kepada Republika.co.id Kamis (31/1).
Bahkan Habib Muhsin mengaku telah mengkonfirmasi langsung HRS terkait maklumat itu. Meski diakuinya terdapat beberapa informasi hoaks yang menyertai maklumat HRS tersebut.
Atas maklumat itu, habib Muhsin pun telah melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota dan caleg PBB. Habib Muhsin menyerahkan surat pengunduran dirinya dari keanggotaan ke DPP PBB pada Rabu (31/1).
Habib Muhsin mengatakan dirinya sudah mengkaji berbagai hal termasuk konsekuensi hukum atas langkahnya memilih mundur dari partai jelang pemilihan legislatif. Dia mengungkapkan sikap politik PBB yang berubah mendukung pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah mengecewakan banyak pihak.
Kendati demikian, Habib Muhsin menyerahkan kepada tiap anggota FPI yang juga menjadi anggota PBB untuk memilih sikap sendiri. Yaitu, apakah memutuskan keluar dari partai atau tetap bertahan.
"Yang saya lihat hanya rasa kekecewaan di mana mana, sudah berharap begitu rupa tiba-tiba belok. Tapi jangan disikapi dengan saling hujat, tapi dengan dewasa," katanya.
Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam yang juga salah satu tokoh gerakan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Habib Rizieq Shihab mengeluarkan maklumat menanggapi sikap DPP PBB yang memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma'ruf Amin. Dalam maklumatnya, Rizieq mengingatkan keputusan resmi Rakornas PBB untuk bergabung dengan partai-partai yang mendukung memenangkan Jokowi.
Habib Rizieq menyerukan semua calon anggota legislatif (caleg) PBB mengundurkan diri. "Maka diserukan kepada segenap aktivis FPI dan sayap juangnya beserta semua Simpatisan FPI dan seluruh Umat Islam pendukung "Hasil ljtima’ Ulama" dimana pun berada, yang menjadi "Pengurus atau Caleg PBB" untuk segera mengundurkan diri massal dari kepengurusan maupun caleg PBB," kata Habib Rizieq dalam keterangan pers Maklumat PA 212, Senin (28/1).
Sementara, pada Selasa (29/1), Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono meragukan seruan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) yang ditujukan kepada kader FPI di PBB. Bahkan dia menyebut seruan itu hoaks yang dibuat oleh kelompok lain.
"Saya tidak meyakini imbauan itu benar, kecuali tidak lebih dari hoaks yang dilakukan oleh orang-orang dari kelompok-kelompok lain yang mengatasnamakan apakah itu HRS atau atas nama orang lain yang sebenarnya tujuannya justru melemahkan partai Islam yang akan duduk di parlemen," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (29/1).
Menurut Sukmo, imbauan HRS agar kader FPI mundur dari PBB, atau tidak aktif dalam pencalegan lewat PBB, itu berarti memberikan peluang kepada caleg-caleg partai lain untuk menang dalam pemilihan legislatif (pileg) 2019. Militansi caleg PBB, kata dia, tentu berbeda dengan caleg partai lain.
"Sangat berisiko apabila parlemen nanti baik di RI, provinsi, dan kabupaten/kota, itu dikuasai oleh para caleg yang tidak semilitan caleg PBB," ungkap dia.
Baca juga: Pembuat Hoaks Unjuk Rasa Pekerja Cina Ditangkap
Baca juga: JK Perintahkan Pengurus Masjid Bakar Indonesia Barokah