REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha sekaligus CEO Mahaka Group Erick Thohir telah menjual sahamnya di Inter Milan. Dengan nilai mencapai Rp 2,4 triliun.
Ia menyatakan, hasil penjualan tersebut sebagian digunakan untuk membayar utang dan sebagian untuk mengembalikan ekuitas. Pasalnya, Erick mengatakan setiap investasinya di luar negeri mengambil ekuitas dan sebagian dibiayai dari utang.
"Namanya beli-beli itu pasti banyak utangnya tidak mungkin ekuiti semua. Bangun stadion di luar negeri misalnya, nggak mungkin pure equity pasti ada utangnya," kata Erick kepada wartawan, Kamis (31/1).
Menurutnya hal itu sangat wajar. Apalagi semua investasinya di luar negeri, kata dia, tidak melibatkan bank di Indonesia melainkan bank asing.
"Makanya saya melihat sudah lumrah ketika kita membangun usaha, biayanya kombinasi dari usaha dan utang," jelasnya. Ia menambahkan, investasinya di Inter Milan terkadang profit namun tergantung break even point, baginya itu hal biasa.
Sebelumnya Erick dikabarkan melepas saham miliknya di Inter Milan ke perusahaan finansial asal Hong Kong bernama LionRock Capital. Saham yang dijual sebanyak 31,05 persen.
Dengan begitu, LionRock Capital menjadi pemilih saham minoritas di Inter Milan. Sementara pemegang saham mayoritasnya yakni perusahaan asal Cina Suning, dengan kepemilikan saham sebesar 68,55 persen.