REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta—Ketua Umum KH Said Aqil Siraj mengajak seluruh keluarga besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk lebih siap menghadapi tantangan.
Dalam sambutannya di acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-93 NU di Jakarta, Said menyinggung tantangan Revolusi Industri 4.0 yang cepat atau lambat akan segera datang.
Dia juga mengingatkan seluruh pengurus muda agar segera mempersiapkan diri memasuki Revolusi Industri ini. Perubahan di berbagai bidang, baik teknologi, komunikasi, ekonomi, bahkan sosial menjadi hal yang harus dihadapi.
“Alhamdulillah NU punya prinsip nasionalisme bagian dari iman. Semua itu dalam rangka memposisikan NU sebagai syuhada' alannas,” kata Said Aqil di hadapan peserta Harlah di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (31/1).
Dalam menyambut Revolusi Industri 4.0, Said Aqil juga meminta seluruh pengurus NU untuk dapat memposisikan diri sebagai penggerak masyarakat, baik dalam agama, pendidikan, ekonomi maupun sosial.
Dia juga berharap, nantinya PBNU akan dipimpin generasi yang tangguh sehingga mampu mengatasi segala rintangan di masa depan.
“NU harus percaya diri menghadapi revolusi industri global. Tak boleh minder. Kita tahu ke depan akan lebih berat lagi dan menantang,” sambung Said.
Menurut dia, di sinilah pemerintah harus memberi dukungan, dan mudah-mudahan kedepannya, NU dapat lebih berperan membangun Indonesia.