REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Hj Syifa Fauziah menilai, sudah menjadi kewajiban sebagai umat Islam menjaga keberagaman dan persatuan.
"Sebagai umat Muslim, terutama Muslimah, menjaga persatuan sudah pasti tentunya akan dilakukan Wa tasiimu bihablillahi jamiaan walaa tafarraqu Berpegang teguhlah kepada agama Allah janganlah tercerai berai," kata Syifa Fauzia, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (3/2).
Syifa Fauzia menuturkan, demi terjaganya keberagaman dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan antarsesama umat beragama, BKMT selalu membahasnya melalui majelis-majelis taklim yang terkoneksi dengan BKMT.
"Di majelis taklim tentunya hal ini juga sering kita dengungkan dan sampaikan
BKMT sendiri sering membawa pesan ini dalam berbagai kesempatan yang tentunya kita harapkan, keberagaman yang ada di indonesia dapat terjaga," ujarnya.
Syifa Fauzia memastikan, dengan terjaganya keberagaman dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan akan membuat kerukunan antarumat beragama semakin kuat. Sehingga membuat Indonesia menjadi pusat peradaban yang diperhitungkan dunia.
Untuk itu, Syifa Fauzia berharap, isu atau masalah keberagaman yang mungkin menimbulkan riak di masyarakat jangan hanya dinilai berasal dari kelompok Islam, karena pada hakekatnya umat Islam sangat paham akan keberagaman dan kemajemukan.
"Namun memang tidak bisa dipungkiri isu seperti ini sering masih menjadi perdebatan di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menyaranakan, anggota majelis taklim, khususnya para ibu untuk menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia dengan menjalankan dan menjaga ukhuwah islamiyah.
Menurut mantan Wakil Kepala Kepolisian ini mengatakan, keberagaman dan ukhuwah islamiyah yang membuat Indonesia damai menjadi contoh banyak negara di dunia.
"Untuk itu mari kita istiqamah menjalankan ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketua Harian DMI, Syafruddin, pada Dzikir, Tausyiah dan Doa bersama untuk Pemilu Damai oleh DMI di Jakarta, Sabtu (2//2).
Menurut dia, hal Itulah yang menjadi alasan banyak negara di dunia yang sedang mengalami konflik meminta Indonesia menjadi juru damai. Menurutnya, sebagai negara Islam terbesar, Indonesia bisa hidup damai dan rukun dengan sesama sehingga negara seperti Filipina, Myanmar dan Afghanistan minta kita mendamaikan konflik yang ada.