Senin 04 Feb 2019 14:57 WIB

Kebakaran MSG Pertamina tak Ganggu Produksi dan Pengiriman

Api sudah berhasil dipadamkan dan pihak berwajib sedang melakukan investigasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Petugas memeriksa area penyaring minyak pasca terbakar di Stasiun Pengumpul minyak milik Pertamina EP, di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (4/2/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas memeriksa area penyaring minyak pasca terbakar di Stasiun Pengumpul minyak milik Pertamina EP, di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (4/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kebakaran yang melanda area Main Gathering Station (MGS) Balongan PT Pertamina EP Asset 3, di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (4/2), tak sampai mengganggu pekerjaan di lokasi tersebut. Rizki menjelaskan, kebakaran itu terjadi di sekitar area boiler MGS.

"(Kebakaran) tidak sampai mengganggu produksi maupun pengiriman minyak,’’ ujar Asmen LR Pertamina Aset 3, Rizki Vistiary, saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya.

Area tersebut merupakan stasiun pengumpul produksi minyak mentah. Kebakaran yang terjadi mulai pukul 09.40 WIB itu berhasil dipadamkan pukul 10.15 WIB. Ada enam mobil pemadam kebakaran dari MOR 3 dan EP yang diterjunkan ke lokasi.

photo
Sebuah mobil keluar dari area MGS Pertamina EP Aset 3 di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (4/2). Kebakaran sempat melanda area itu pukul 09.40 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 10.15 WIB.

Rizki menyatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan investigasi. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polres dan Kodim Indramayu.

Hingga berita ini diturunkan, api sudah berhasil dipadamkan. Asap hitam pekat yang sempat membumbung tinggi ke udara juga sudah tidak terlihat. Namun, petugas masih menyiramkan air untuk mendinginkan sisa-sisa kebakaran.

Peristiwa itupun sempat membuat warga setempat ketakutan. Mereka berlari menjauhi lokasi.

"Kaget, tiba-tiba lihat asap hitam pekat dan tebal yang disertai api,’’ ujar seorang warga setempat, Feri.

Tak hanya melihat asap hitam pekat yang membumbung tinggi ke udara, Feri juga mendengar suara ledakan. Karena itu, tanpa memikirkan keamanan warungnya, dia langsung berlari menjauhi lokasi. Begitu pula dengan warga lain yang rumahnya tak jauh dari lokasi.

"Bunyi ledakannya terdengar tiga kali. Tapi suara ledakannya tidak terlalu kencang, tidak seperti bom,’’ kata Feri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement