Rabu 06 Feb 2019 14:31 WIB

Tempat Bersejarah di Masjid Al-Aqsha

Masjid al-Aqsha menjadi tempat suci ketiga umat Islam

Peta Kompleks Masjid Al-Aqsha.
Foto: Ilustrasi Ninio
Peta Kompleks Masjid Al-Aqsha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid al-Aqsha yang berada di Kota Palestina, merupakan salah satu tempat kebanggaan umat Muslim di seluruh dunia. Sebab, Rasulullah SAW pernah menyinggahi tempat ini ketika peristiwa Isra dan Mi'raj untuk menerima perintah shalat lima waktu (QS Al-Isra ayat 1). Dan, sejarah telah mencatat bagaimana peristiwa Isra dan Mi'raj itu berlangsung.

Masjid al-Aqsha menjadi tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sebelum melaksanakan Mi'raj (naik ke langit), Rasulullah SAW melaksanakan shalat sunah di Masjid al-Aqsha. Selain itu, Masjid Al-Aqsha juga pernah menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya datang perintah Allah kepada Rasulullah SAW untuk menghadap kiblat ke Baitullah (Ka'bah) di Makkah (QS Albaqarah ayat 142-145).

Menara Bab al-Ashbath

Bangunan ini terletak di sebelah utara al-Aqsha antara gerbang Hittah dan gerbang al-Ashbath. Bangunan ini didirikan pada zaman Sultan al-Mulk al-Asyraf Sya'ban (764-778 H/1363-1376 M) yang dipimpin oleh Gubernur Saifuddin Qatlubigo tahun 769 H/1367 M. Hal ini diketahui dari prasasti yang ada di sana.

Perlu disebutkan disini bahwa menara ini terdiri atas delapan sudut, bukan empat sudut seperti umumnya. Bangunan ini mengalami perbaikan pada zaman kekhalifahan Utsmaniyah dan dibentuk menyerupai silinder (bulat).

Qubbah al-Silsilah

Bangunan ini terletak beberapa meter di sebelah timur Qubbah Shakhra (Kubah Batu). Qubbah al-Silsilah ini dibangun oleh Kekhalifahan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan (65-68 H/507-685 M). Sedangkan, Qubbah Shakhra dibangun antara tahun 66-72 H, juga oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Kubah ini berdiri di atas bangunan segi enam yang ditopang oleh enam tiang. Bangunan ini dikelilingi oleh serambi yang terdiri atas 11 segi dan berada di atas 11 tiang yang kokoh sebagaimana mihrab yang berada di atasnya.

Dinamakan Qubbah al-Silsilah yang berarti Kubah Rangkaian, karena adanya rangkaian cahaya yang tergantung di dalamnya serta bisa dilihat dari luar. Rangkaian cahaya ini tergantung antara langit dan bumi. Bangunan ini pernah direnovasi sebanyak dua kali, yaitu pada masa kerajaan Mamlukiyah dan kekhalifahan Utsmaniyah, yaitu masa Sultan al-Malik al-Dzahir Bebres (658-676 H) dan Sultan Sulaiman al-Qanuni (926-974 H).

Menara Gerbang Silsilah

Bangunan ini terletak di sebelah barat al-Haram al-Syarif (al-Aqsha), antara gerbang Silsilah dan Sekolah al-Asyrafiyah. Bangunan ini didirikan pada zaman Sultan al-Nashir Muhammad bin Qalawan, tepatnya tahun ketiga dari kesultanannya (741-809 H/1309-1340 M) berdasarkan perintah dari Sultan al-Malik al-Nashir pada 730 H/1329 M, sebagaimana tertulis pada prasastinya.

Menara al-Maghoribah

Bangunan ini terletak di bagian barat daya dari al-Haram al-Syarif al-Qudsiyyah. Menara ini terkenal dengan kemegahannya yang dibangun oleh Hakim Syarifuddin Abdurrahman bin al-Shahib, salah seorang menteri dari Sultan Fakhruddin al-Kholili. Bangunan ini dirikan pada masa keemasannya Syarifuddin sebagai penjaga al-Haramain al-Syarifain (di Al-Quds dan Hebron) tahun 677 H.

Qubbah Mi'raj

Bangunan ini terletak di sebelah barat Qubbah al-Shakhra agak miring ke sebelah utara. Bangunan ini didirikan pada masa kesultanan al-Ayubiyah, tepatnya pada masa Sultan al-Amlik al-Adil Saifuddin Abi Bakar (596-615 H/1200-1218 M) atas perintah Amir al-Zanjili, wali kota al-Quds, sebagaimana tertulis pada prasasti di sebelah pintu masuk utama.

Qubbah Nahwiyyah

Qubbah ini terletak di pojok barat daya Qubbah al-Shakhra, dan dibangun pada zaman al-Ayubiyah tepatnya pada Sultan Malik Isa tahun 604 H/1207 M. Dulu bangunan ini merupakan tempat belajar bahasa Arab, karena Sultan Malik Isa terkenal dengan kecintaannya pada bahasa Arab. Demikian tertulis pada prasasti yang terdapat dalam qubbah tersebut.

Qubbah ini terdiri atas dua ruangan dan satu aula yang memanjang yang bisa dimasuki dari pintu utama. Ruangan ini dihiasi dengan ukiran-ukiran pepohonan. Demikian juga tiang-tiangnya yang kokoh yang dihiasi dengan berbagai ukiran yang menunjukkan bangunan ini didirikan pada dua zaman, yaitu Sahlibiyah dan Ayubiyah.

Mimbar Masjid

Bangunan ini dibuat atas perintah Syekh Nuruddin Zanki yang dihadiahkan kepada Shalahuddin al-Ayyubi, atas keberhasilannya membebaskan Palestina dari cengkeraman tentara Israel.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement