REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Uni Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) merencanakan pergeseran jadwal pertandingan kompetisi Liga Champions ke akhir pekan. Rencana UEFA ini didukung Asosiasi Klub Sepak Bola Eropa (ECA).
Selama ini, pertandingan Liga Champions selalu dihelat pada tengah pekan. Hanya pertandingan final yang berlangsung pada akhir pekan. Itu pun baru dimulai sejak 2010 lalu.
UEFA dan ECA ingin duel tim-tim papan atas Benua Biru itu digeser ke akhir pekan supaya mendapatkan pemasukan lebih besar. Liga Champions merupakan kompetisi antarklub paling elite di muka bumi yang mampu menyita perhatian penonton seluruh dunia. Tapi karena jadwal selalu tengah pekan, potensi penonton lebih banyak sering tidak maksimal karena masih di hari kerja.
"UEFA dan ECA melakukan langkah ini murni untuk komersial," begitu laporan dari Marca, Jumat (8/2).
Tapi gagasan itu tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat atau tahun ini. Kalaupun jadi disetujui, ide UEFA dan ECA baru bisa dilaksanakan mulai 2021.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin juga menyebutkan rencana penghapusan pertandingan Piala Super Eropa. Yaitu pertandingan yang mengadu antara Liga Champions melawan kampiun Liga Europa. Menurut Ceferin, perebutan Piala Super Eropa hanya menggerus nilai tinggi dari Liga Champions andai yang keluar sebagai pemenang adalah jawara Liga Europa yang notabene kompetisi kasta kedua Eropa.
"Tidak akan ada lagi laga Piala Super Eropa," ujar Ceferin.