Sabtu 09 Feb 2019 21:50 WIB

Ryamizard Temui Menhan Turki

Indonesia dan Turki sedang membahas penyusunan perjanjian kerja sama pertahanan.

Red: Reiny Dwinanda
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Turki sangat penting. Apalagi, kedua negara sama-sama berpenduduk mayoritas muslim dan juga negara demokrasi modern.

"Hubungan diplomatik kedua negara punya perjalanan panjang dan telah dibangun sejak lama," kata Menhan Ryamizard, di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Turki, Deviet Mh, Ankara, Jumat (8/2).

Ryamizard juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas sambutan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar selama kunjungan resminya di Turki mulai 7 sampai 8 Februari 2019. Ryamizard mengatakan, Indonesia dan Turki telah memiliki dokumen perjanjian kerja sama industri pertahanan, yaitu "Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkey" yang ditanda tangani di Ankara pada 29 Juni 2010.

Selain itu, kedua Menhan juga sepakat soal Draft Defence Cooperation Agreement. Saat ini, Kemenhan RI dan Kemenhan Nasional Turki sedang membahas penyusunan Defence Cooperation Agreement sebagai payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara komprehensif.

"Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu.

Dalam lawatan ini, Ryamizard juga bertemu dengan President of Defence Industries Turki Prof Dr Ismail Demil. Organisasi yang dipimpin Ismail serupa dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), organisasi yang berada langsung di bawah presiden yang menangani industri pertahanan.

Kepada Ismail, Menhan Ryamizard berharap dapat dibangun kolaborasi antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan Turki. Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan adanya kunjungan Kepala Negara/Presiden RI Joko Widodo ke Ankara pada bulan Juli 2017.

Forum Bilateral Industri pertahanan Indonesia mengapresiasi The Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) yang telah berlangsung sejak tahun 2011. Keberhasilan forum tersebut menjadi tanda semakin erat hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Republik Turki.

Terkait dengan kerja sama industri persenjataan dan pertahanan, Indonesia mengapresiasi komitmen kuat Menhan Turki dalam mendukung kerja sama bidang industri pertahanan, baik yang dilakukan dalam kerangka Government to Government maupun business to business. Sebagai contoh adalah keberhasilan kerja sama produksi medium Tank Kaplan/Harimau.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement