Senin 11 Feb 2019 21:40 WIB

Mien Uno Merasa Sakit Hati dengan Sandiwara Uno

Ibunda Sandiaga Uno mengaku sedih anaknya kerap jadi sasaran fitnah.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Mien Uno
Foto: Youtube
Mien Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu kandung dari calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, Rachmini Rachman Uno alias Mien Uno mengaku selalu mendidik anaknya sesuai dengan agama dan kearifan lokal yang berlaku di Indonesia. Seperti nilai integritas, kejujuran, dan etika menghormati orang lain.

"Mas Sandi itu saya didik memang sesuai dengan aturan dan apa-apa yang saya telah terima pada waktu saya kecil. Orangtua saya kebetulan dua-duanya guru jadi saya mendidik sesuai dengan aturan," ujar Mien Uno dalam sebuah diskusi di Media Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Senin (11/2).

Untuk itu kata Mien, ia tidak heran dengan sikap anaknya yang tidak pernah membalas setiap fitnah atau kabar negatif yang dialamatkan kepada Sandiaga Uno di masa pilpres saat ini. Dia juga mengaku banyak yang memuji kesabaran anaknya tersebut. Itu karena, lanjutnya, etika adalah aturan emas dan landasannya adalah moral.

Kendati anaknya, memilih tidak membalas menyerang kepada pihak yang memfitnahnya, namun sebagai seorang ibu, Mien Uno merasa sakit hati. Apalagi, terkait narasi 'Sandiwara Uno' yang dianggapnya sebagai sesuatu yang mustahil dilakukan Sandiaga. "Jadi kalau ada yang mengatakan 'Sandiwara Uno' itu adalah sesuatu yang mungkin dia (Sandiaga) tidak apa-apa, tapi yang sakit hati itu ibunya," terang Mien Uno sambil berkaca-kaca.

Perempuan berusia 78 tahun ingin menjelaskan bahwa sosok Sandiaga Uno yang telah dibesarkan dengan nilai-nilai jauh dari dari kebohongan dan kebencian. Jadi saat ini kalau ada orang yang mengatakan itu Sandiwara Uno dia harus minta maaf kepada ibunya yang melahirkan dan mendidiknya dengan segenap tenaga untuk menjadi orang yang baik.

"Saya sedih banget sebagai orangtua yang melihat keadaan yang terus menerus dipertentangkan yang sebetulnya itu adalah hal yang tidak benar," tutup Mien Uno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement