REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih melakukan pendataan untuk kotak suara yang rusak akibat terendam oleh banjir pada Sabtu (9/2) lalu. "Saya belum dapat data yang tepat (untuk kotak suara yang rusak)," kata Ketua KPU Kabupaten Cirebon Saefuddin Jazuli saat dihubungi, Senin (11/2).
Jazuli menuturkan kejadian kebanjiran pada Sabtu (9/2) lalu memang sangat tidak diduga. Sebab, gudang yang berada di Kecamatan Plumbon sudah digunakan lama oleh KPU.
Di dalam gudang yang terkena banjir itu, dia mengatakan, terdapat 14.745 kotak suara yang telah dirakit dan tidak semua kotak suara itu terkena banjir. "Ini karena curah hujan tinggi dan juga adanya angin kencang sehingga membuat air masuk melalui celah-celah yang ada di gudang. Kejadian ini di luar dugaan kami," ujarnya.
Dia mengaku sudah memindahkan logistik Pemilu 2019 yang masih baik ke gudang lainnya yang lebih aman, agar tidak rusak. "Yang masih bagus kita pindahkan ke gudang lain, yang aman dan untuk gudang yang berada di Plumbon ada empat dan ada satu paling belakang masih aman," tuturnya.
Jazuli menambahkan sesaat setelah kejadian itu, KPU langsung menjemur kotak suara yang terkena air, hal itu upaya untuk meminimalkan kerusakan yang lebih parah. "Kami kemarin sudah menjemur kotak suara yang terkena air, agar bisa diselamatkan," kata Jazuli.