REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga membantah pihaknya telah membuat selebaran ajakan Shalat Jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman, Semarang, Jumat (15/2) besok. BPN menegaskan Prabowo-Sandi tidak ingin mempolitisasi masjid.
"Tadi saya sudah cek ke Ketua Gerindra Jawa Tengah, Gerindra tidak membikin (selebaran itu), Badan Pemenangan Provinsi (yang terdiri dari berbagai parpol pendukung) juga tidak membikin itu, dan BPN tidak membikin. Jadi bukan kita yang bikin selebaran itu," kata Jubir BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Kamis (14/2).
Andre menegaskan rencana Prabowo Shalat Jumat di Masjid Kauman Semarang tersebut tidak ada upaya untuk mempolitisasi masjid. Karena memang Prabowo hanya ingin menumpang Shalat Jumat di sela berbagai kegiatan kampanye di Semarang. "Jadi tidak ada pidato (selesai Shalat Jumat)," tegasnya.
Andre melanjutkan, Prabowo murni hanya ingin menumpang Shalat di Masjid Kauman. Tidak ada upaya politisasi masjid seperti yang dikhawatirkan Takmir Masjid tersebut.
Baca juga:
Bawaslu Tindak Lanjut Aduan Shalat Jumat Prabowo di Semarang
Hal senada disampaikan Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut Dahnil sikap Takmir Masjid yang melarang seseorang Shalat Jumat dengan tuduhan yang tidak benar, seperti politisasi masjid itu sangat tidak elok.
"Tidak ada satu pun orang di negeri ini yang boleh melarang seorang Muslim untuk Shalat Jumat di masjid mana pun," kata Dahnil.
Dahnil pun menegaskan kepada pihak pihak yang khawatir berlebihan terkait rencana kedatangan Prabowo untuk Shalat Jumat, agar tenang saja. Dahnil menegaskan Prabowo tahu etika beribadah.