REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ingar bingar, terasa jauh dari Gorekan Lor, sebuah dusun di Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Jarang sekali terlihat kendaraan bermotor melintasi jalan yang telah dihiasi paving block di dusun tersebut. Hanya sesekali terlihat kendaraan roda dua melintas, itu pun kendaraan yang ditunggangi warga sekitar.
Dusun Gorekan Lor juga sangat akrab dengan nama gotong royong dan tolong menolong. Tidak terkecuali saat ada tetangga yang meninggal dunia. Semua warga di sana, siap mengerahkan tenaga memabantu segala proses pengurusan jenazah, hingga dikuburkan.
Proses terakhir, yaitu penguburan, menjadi proses tersulit dari seluruh rangkaian pengurusan jenazah di sana. Itu tak lain karena setiap jenazah yang hendak dikuburkan, harus dihanyutkan terlebih dahulu melintasi aliran Kali Lamong, sebelum mencapai Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gorekan Lor.
"Jenazah biasanya disebrangkan menggunakan semacam perahu buatan. Perahunya dibuatkan kadang dari pohon pisang, kadang menggunakan ban bekas," ujar salah seorang warga, Agus Setiawan (34) kepada Republika, Jumat (15/2).