REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang Malaysia menangkap enam orang terduga teroris empat diantara orang asing. Keenam orang itu diduga tengah merencanakan serangan atau sudah menjadi anggota kelompok teroris.
"Mereka termasuk dua orang Malaysia, dan empat orang asing dari Singapura, Bangladesh, Filipina dan satu dari negara Asia Selatan," kata Inspektur Jendral Kepolisian Malaysia Fuzi Harun, dalam pertanyaannya di media sosial, Jumat (15/2).
Malaysia sudah siaga satu sejak anggota ISIS melakukan serangan bersenjata di Sarinah, Jakarta, Januari 2016 lalu. Kepolisian mengatakan enam orang tersebut ditangkap dalam lima serbuan berbeda antara bulan Desember dan Januari.
Mereka dicurigai berencana melakukan serangan dan memiliki kaitan dengan kelompok teror. Salah satu dari enam orang tersebut seorang laki-laki berusia 48 tahun asal Singapura yang dituduh melakukan serangan di sebuah gedung di Johor.
Polisi yakin laki-laki tersebut memiliki kaitan dengan Akel Zainal. Orang Malaysia yang diidentifikasi sebagai anggota kelompok teror ISIS di Suriah.
Dalam penangkapan terpisah polisi Malaysia juga berhasil menahan orang yang diduga anggota kelompok separatis dan teror Abu Sayyaf. Fuzi mengatakan laki-laki berusia 21 tahun tersebut ditangkap di Sabah di mana ia bekerja sebagai buruh. Laki-laki itu diduga memiliki hubungan dengan pemimpin Abu Sayyaf, Furuji Indama.
Seorang laki-laki berusia 28 tahun yang berasal dari negara Asia Selatan juga ditangkap di Selangor. Fuzi mengatakan Interpol memberikan surat penangkapannya karena ia dicurigai terlibat dalam aksi kriminal dan teror.
Selama beberapa tahun terakhir pihak berwenang Malayasia sudah menangkap ratusan orang yang diduga terlibat dengan kelompok teror. Sebuah bar di Kuala Lumpur pada tahun 2016 lalu dilempar granat.
Ledakan granat tersebut melukai delapan orang. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serang tersebut. Satu-satunya serangan yang ISIS lakukan di Malaysia.