Sabtu 16 Feb 2019 17:10 WIB

Kemendagri dan BNPP Dukung Kampanye Bermartabat dan Beretika

Komitmen Kemendagri dan BNPP menegaskan menyukseskan Pemilu serentak 2019

Red: EH Ismail
Mendagri Tjahjo Kumolo saat memimpin apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kemendagri dan BNPP, Jumat, (15/2).
Mendagri Tjahjo Kumolo saat memimpin apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kemendagri dan BNPP, Jumat, (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP)  menggelar apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kemendagri dan BNPP, Jumat, (15/2). Apel ini digelar dalam rangka persiapan Pemilu Serentak 2019.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dengan pembacaan Ikrar Komitmen Kemendagri dan BNPP menegaskan untuk menyukseskan Pemilu serentak 2019. Ikrar tersebut berbunyi; pertama, mendukung suksesnya Pemilu dan Pilpres serentak Tahun 2019 demi terwujudnya sistem pemerintahan presidensiil yang semakin efektif berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, menolak segala bentuk kampanye yang bermuatan kebencian, fitnah dan ujaran yang bermuatan SARA serta hoax. Ketiga, mendukung serta mendorong kampanye yang bermartabat dan beretika, serta lebih mengedepankan adu program, adu konsep, adu gagasan sebagai bagian dari pendidikan politik yang bermartabat.

Keempat, menjaga netralitas dan profesionalitas ASN dalam menyalurkan hak dan kewajiban politiknya secara bertanggungjawab. Kelima, mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya secara demokratis pada 17 April 2019, demi terwujudnya pembangunan nasional yang berkelanjutan untuk lima tahun ke depan, serta terwujudnya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Keenam, mendukung tetap tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan dengan rasa penuh tanggungjawab khusus demi terwujudnya Pemilu serentak 2019 yang bermartabat, beretika, demokratis dalam rangka menegakkan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement