Senin 18 Feb 2019 00:00 WIB

33 Tahun Hedi Yunus Berkarya Penuh Warna

Hedi menciptakan suasana yang membuatnya seakan tak berjarak dengan para penonton.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Penyanyi Hedi Yunus dalam konser
Foto: Istimewa
Penyanyi Hedi Yunus dalam konser "Hedi Yunus: 33 Years of Musical Journey" di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lebih dari tiga dekade Hedi Yunus menapaki karier di industri musik Tanah Air. Perjalanan bersejarah Hedi selama menggeluti musik ini terangkum dengan apik dalam konser "Hedi Yunus: 33 Years of Musical Journey".

"Jujur, saya masih belum napak, masih belum percaya bisa konser (memperingati) 33 tahun," ujar Hedi di hadapan para penonton yang memadati Balai Sarbini, Jumat malam pekan lalu.

Beberapa lagu yang Hedi bawakan memiliki arti tersendiri dalam perjalanan kariernya. Salah satu di antaranya adalah lagu "Melati di Atas Bukit" yang pernah dipopulerkan mendiang Dian Pramana Poetra.

Hedi mengatakan saat ia masih duduk di sekolah dasar, ia memiliki kebiasaan untuk memutar lagu-lagu Dian Pramana Poetra dan Harvey Malaiholo di dalam kamar. Sambil lagu-lagu tersebut di putar, Hedi berdiri di depan cermin dan melakukan lipsync mengikuti alunan lagu. Lagu "Melati di Atas Bukit" merupakan salah satu lagu favorit Hedi kala itu.

"(Lipsync di depan cermin) itu mungkin keinginan terpendam, sampai akhirnya saya merasa itu sebuah mimpi. Jangan anggap enteng tentang mimpi Anda," kata Hedi.

Di atas panggung, Hedi juga berkolaborasi dengan beberapa musisi seperti Kahitna, Yovie Widianto, Melly Goeslaw, Rita Effendy, Patudu  Manik, dan Sara Fajira. Dalam tiap kolaborasi, Hedi mampu membawakan warna musik yang berbeda-beda, mulai dari lagu yang mendayu dan emosional, lagu yang enerjik, mashup, hingga keroncong.

"Saya tidak pernah belajar khusus (menyanyi keroncong), dulu belajar dari kasetnya Hetty Koes Endang," kata Hedi.

Hal yang tak kalah menarik, selama pertunjukan berlangsung Hedi menciptakan suasana yang membuatnya seakan tak berjarak dengan para penonton. Interaksi antara Hedi dengan musisi lain dan para penonton sangat hidup dan menghibur.

Musisi Yovie Widianto bahkan tak ragu membuka 'kartu' Hedi yang kemudian mengundang tawa para penonton. Salah satunya, Yovie berkelakar dahulu banyak teman-teman di tempat les vokal yang tidak menyukai Hedi karena memiliki wajah yang terlihat sombong.

Selain itu, Yovie tak lupa memberikan apresiasi terhadap teman satu bandnya tersebut. Menurut Yovie, Hedi merupakan penyanyi yang mampu menginterpretasikan lagu baru dengan baik dan tidak berlebihan. Hedi pun sangat loyal dengan band Kahitna.

"Kalau ada jadwal solo dan kalau ada jadwal di Kahitna, pasti yang didulukan Kahitna," ujar Yovie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement