REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan kedua calon presiden 2019 dinilai menunjukkan sisi keaslian dalam debat kedua calon presiden, Ahad malam (17/2) semalam. Hal itu disampaikan analis komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio terkait gestur dan mimik calon presiden Joko Widodo maupun calon presiden Prabowo Subianto dalam debat capres semalam.
Menurut Hendri, ketiadaan kisi-kisi di debat kedua justru membuat keduanya tampil autentik dalam menjawab dan melempar pernyataan. "Kemarin yang perlu kita catat adalah itulah penampilan atau gaya autentik capres 2019 karena waktu debat pertama itu nggak kelihatan autentiknya karena dapat kisi-kisi ya," ujar Hendri kepada wartawan, Senin (18/2).
Karenanya, dalam debat tampak Jokowi mengungkap beberapa data yang di antaranya keliru dan juga ketidaktahuan Prabowo. Tapi, ia menilai, hal yang tidak diketahui oleh kedua pasangan calon justru hal tersebut merupakan pertunjukan keduanya.
"Jadi meskipun nggak tau pun, itu show (pertunjukan), liat misalnya Pak Prabowo misal tentang unicorn itu yang mana nih," ujar Hendri.
Hendri pun menilai, secara umum dalam debat kedua calon presiden mengubah strategi di debat kedua. Jokowi, kata Hendri, kembali ke citra 2014 dengan sosok yang sederhana dan meninggalkan citra di debat pertama. Sementara Prabowo, ia menilai, masih di bawah performa terbaiknya yang lugas.
"Tidak bebas dalam mengeksplor dalam berbagai hal yang ingin dia ucapkan, terlambat panas. Di akhir saja mengguncang arena debat bahwa benar memiliki lahan itu, tapi siap diminta oleh negara," kata Hendri.
Karenanya, ia menilai, kedua calon belum menampilkan sisi terbaik dalam debat. "Jadi, masih terlalu menjajaki, gestur dan mimik muka serta intonasi Pak Jokowi lebih baik daripada Pak Prabowo," kata Hendri.