REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Banjir melanda objek wisata Cibulan di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Senin (18/2) sekitar pukul 18.15 WIB. Pembersihan lingkungan pascabanjir masih dilakukan hingga Selasa (19/2).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menerangkan, peristiwa itu bermula saat hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat selama tiga jam. Hal itu menyebabkan saluran irigasi dari Desa Sembawa, yang merupakan tetangga Desa Manis Kidul meluap.
"Saluran irigasi itu meluap karena tersumbat oleh sampah,’’ ujar Agus, Selasa (19/2).
Luapan saluran irigasi yang ditambah dengan guyuran hujan lebat itu akhirnya membuat pagar tembok Cibulan menjadi jebol, baik di sebalah barat maupun sebelah timur. Tembok pagar sebelah barat jebol sepanjang 20 meter dan tinggi dua meter. Sedangkan tembok pagar sebelah timur jebol sepanjang 25 meter dan tinggi tiga meter.
Akibatnya, air menggenangi area objek wisata Cibulan hingga setinggi 40 sentimeter. Kolam-kolam ikan yang ada di objek wisata tersebut juga ikut meluap. Beruntung, genangan air itu hanya berlangsung selama 25 menit dan langsung kembali surut.
Meski cepat surut, namun banjir telah membawa sampah dan lumpur yang mengotori objek wisata tersebut. Upaya penanganan darurat pun dilakukan oleh pengelola objek wisata dibantu aparat desa, kecamatan, TNI, Polri dan BPBD setempat.
Sebelumnya, Forecaster Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, telah memberikan peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada Senin (18/2) antara siang/sore hingga menjelang dini hari. Peringatan dini itu untuk berbagai daerah di Jabar, termasuk Kabupaten Kuningan.