REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Cawapres nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin kembali secara tegas membantah informasi hoaks bahwa Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok bakal menggantikannya.
KH Ma'ruf Amin mengatakan hal itu dalam tausiyahnya pada acara Silaturahmi Ulama dan Masyarakat Tanara dengan KH Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Selasa (19/2).
Menurut Kiai Ma'ruf, penyusunan dan penetapan capres-cawares itu diatur dalam undang-undang dan setelah ditetapkan oleh KPU, tidak bisa diganti. "Emangnya pengurus RT apa?" kata Kiai Ma'ruf.
Di hadapan ratusan masyarakat dan ulama Tanara, Kiai Ma'ruf menyebut, ada pihak yang menyebarkan kebohongan dengan menyebarkan isu demikian. Ia pun heran, kalau ada masyarakat masih percaya dengan isu-isu bohong itu.
Sebelumnya, informasi hoaks bahwa Kiai Ma'ruf akan digantikan Ahok, ramai beredar di linimasa media sosial.Bahkan, ada media cetak nasional yang mengangkatnya sebagai berita dengan dilengkapi grafis.
"Itu jelas informasi hoaks Informasi seperti itu, kok masih percaya," kata Kiai Ma'ruf.
Mustasyar PBNU ini menambahkan, bahwa umur bukan menjadi halangan untuk maju sebagai cawapres, apalagi jika masih memiliki semangatnya muda. "Walaupun usia saya sudah 75 tahun, tapi semangat saya tergolong muda," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Ma'ruf juga menolak dikatakan hanya sebagai alat. Kiai Ma'ruf juga membantah, dirinya dipilih sebagai cawapres hanya tipu daya. "Pak Jokowi memilih cawapres dengan pertimbangan yang sangat matang," katanya.