Jumat 22 Feb 2019 05:17 WIB

Pasar Klewer Timur Dikonsep Pasar Hijau

Pemkot berencana membangun Pasar Klewer Timur dengan dua lantai serta satu basement.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan Pasar Klewer Timur dikonsep pasar hijau. Hal tersebut sesuai dengan permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rumah (PUPR) yang mendanai pembangunan pasar tersebut. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo, mengaku telag melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Senin (18/2). Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, membahas hasil kajian atau review detail engineering design (DED) Pasar Klewer Timur oleh Kementerian PUPR. 

Dari hasil review DED tersebut, menurutnya tidak ada perubahan dalam DED. Hanya dilakukan koreksi terhadap struktur-struktur bangunan. Selain itu, Subagiyo juga telah menandatangani sejumlah hal-hal yang diminta oleh Kementerian PUPR. Hal-hal tersebut antara lain, dokumen yang berkaitan dengan konsep pasar hijau, serta kelengkapan persyaratan seperti sertifikat, DED, hasil Amdal, serta hasil soil test.

"Semuanya sudah kami serahkan dan di tandatangani bersama, dan kami tinggal menunggu nanti lelangnya," kata Subagiyo kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (21/2). 

Pemkot berencana membangun Pasar Klewer Timur dengan dua lantai serta satu basement. Dua lantai tersebut yakni lantai semibasement untuk kios-kios, serta lantai dasar untuk hall atau fasilitas umum. 

"Karena di Pasar Klewer itu ada masalah terkait lahan parkir, makanya kami harus buat basement. Nanti untuk basement masuk ke tanah sedalam enam meter. Maka dari itu kami butuh Rp 58 miliar," terangnya.

Subagiyo menambahkan, desain di tengah-tengah lantai nantinya akan ada hamparan taman. Bagian tengah tersebut sisi atasnya kosong sampai atap. Rencana pembagunan taman tersebut untuk mengakomodasi konsep pasar hijau. Sedangkan untuk kios-kios hanya satu lantai. 

"Hanya 543 kios sudah kami kunci dan sudah didiskusikan secara nonteknis. Dari sisi administrasi berkaitan hak pakai sudah cukup," ujarnya. 

Dia berharap lelang revitalisasi Pasar Klewer Timur bisa segera dilakukan. Pemkot masih menunggi keputusan mengenai Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar lelang. "Harapan kami secepatnya. Paling tidak ya sekitar Maret atau April bisa dilelang," harapnya. 

Alokasi anggaran juga tidak mengalami perubahan, yakni sebesar Rp 58 miliar. Menurut Subagiyo, anggaran tersebut sudah mencukupi semua yang dibutuhkan untuk revitalisasi Pasar Klewer Timur sesuai DED. 

Revitalisasi Pasar Klewer Timur sudah direncanakan dua tahun terakhir. Pada akhir 2017, bangunan Pasar Klewer sisi timur dirobohkan dengan harapan bisa segera dibangun. Namun, karena berbagai hal, hingga kini pembangunan belum direalisasikan. Kini, para pedagang masih menempati pasar darurat di Alun-Alun Lor. Sedangkan pedagang Pasar Klewer sisi barat telah menempati pasar hasil revitalisasi pada April 2018. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement