REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Peluang pasar bagi koperasi perikanan di Sorong, Papua Barat, masih sangat terbuka lebar. Besarnya permintaan pasar yang ada, hingga kini masih belum terpenuhi, baik dari usaha penangkapan maupun dari usaha budidaya ikan
Ketua Koperasi Serba Usaha Gomon Sinar Moi Sorong Budiono di Sorong mengatakan, sampai saat ini koperasinya yang bergerak dalam usaha budidaya ikan, penangkapan dan pemasaran ikan masih belum mampu memenuhi permintaan pasar yang begitu besar.
"Produksi kita kalau di budidaya masih sekitar tujuh ton untuk komoditas nila dan lele sementara permintaan pasar sudah menembus angka 20-an ton. Artinya kalau kita mau memenuhi suplai dari mall saja minimal harus punya 15 ton dalam jumlah kontinyu," katanya melalui siaran pers.
Koperasi tersebut baru dapat berproduksi efektif di usaha penangkapan ikan setelah mendapatkan bantuan kapal, yang baru beroperasi setahun terakhir. Koperasi dengan anggota 170 nelayan tersebut, berharap bisa menambah kolam pembesaran budidaya ikan karena dari sisi SDM, lahan, pemasok dan pasar tersedia dengan pasti.
Penggunaan cangkul untuk menambah luas kolam membutuhkan waktu lama dan dinilai sulit dilakukan. Sehingga diperlukan bantuan alat berat guna mencapai target produksi 20-30 ton per bulan.
"SDM ada yang mau mengelola perikanannya, lahan punya, pangsa pasar jelas. Cuma kendala kita di faktor pembuatan kolam, ini yang biayanya agak gede," katanya.
Saat ini koperasi Gomon Sinar Moi telah sukses meraup omzet hingga Rp 100 juta perbulan dari usaha perikanan bududaya, pakan dan pemasaran ikan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sorong La Ole mengatakan, Koperasi Gomon Sinar Moi menjadi salah satu KSU yang tergolong sukses di wilayahnya.
"Kalau untuk Kabupaten Sorong, koperasi aktif tiap tahun memang meningkat. Sekarang 83 dari 133 koperasi aktif di Sorong," ujar dia.
Pihaknya pun terus memberikan pelatihan, pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku koperasi dan UKM di Kabupaten Sorong. Bantuan perkuatan modal juga terus diberikan sebagai "capital seed" terutama bagi usaha yang baru saja dikembangkan.
"Kami targetkan di setiap distrik atau kecamatan ada satu koperasi yang sehat dan berkembang dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menambahkan, berbagai bidang usaha bisa dilakukan dalam koperasi, antara lain pengadaan BBM, perbekalan untuk kebutuhan melaut dan bidang usaha lainnya.
Ia menegaskan, keberadaan koperasi akan memberikan kemampuan bagi nelayan untuk menjalin kemitraan dan bersinergi dari berbagai pelaku usaha lainnya dari hulu ke hilir. Karena itu ia yakin sektor perikanan dapat semakin berkembang asal dilakukan secara bersama-sama.
"Saya menyarankan agar nelayan untuk berkoperasi sebaik-baiknya secara bersama-sama," kata Meliadi.