REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Komedian asal Australia yang meniru lagak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dideportasi dari Vietnam pada Senin (25/2) waktu setempat. Vietnam menilai visa miliknya tidak valid.
Pihak berwenang Vietnam mendeportasinya sekitar 24 jam sebelum Kim asli tiba untuk pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hanoi, Vietnam akhir Februari.
Howard X dengan sebutannya Kim Lookalike tiba di ibu kota Vietnam, Hanoi pada Jumat (22/2) bersama dengan komedian yang juga melakukan lagak tiruan dengan menjadi Presiden AS Donald Trump. Peniruan keduanya pun telah menarik banyak orang dan media di mana mereka berada.
Kedua peniru pemimpin negara itu sempat ditahan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Hanoi. Kemudian, pihak berwenang mengatakan, mereka akan dipulangkan kembali ke negara asal masing-masing. Howard X mengaku diberitahu petugas imigrasi Vietnam bahwa alasan pendeportasian dirinya adalah lantaran visa miliknya dianggap tidak valid. Namun, dia tidak mendapat penjelasan lebih lanjut.
"Alasan sebenarnya adalah karena saya dilahirkan dengan wajah yang mirip seperti Kim Jong-un. Itu adalah kejahatan sebenarnya," kata Howard X kepada wartawan, Senin (25/2), sesaat sebelum dibawa oleh tiga pria Vietnam tak berseragam menggunakan van menuju bandara.
Howard menambahkan, dia dideportasi karena Kim yang asli tidak memiliki selera humor. "Orang Korea Utara tidak punya selera humor. Satire adalah senjata ampuh melawan kediktatoran apa pun," ujar Howard X.
Kedua peniru juga sempat mengunjungi Singapura pada Juni 2018, ketika Trump dan Kim bertemu pada KTT pertama mereka. Keduanya pun melakukan aksi satir. Kala itu, dia mengatakan, juga sempat ditahan pihak berwenang Singapura hanya sebentar.
Howard X juga muncul di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan. Dengan lagaknya meniru Kim, dia menari di depan pasukan bersorak Korea Utara yang terkejut sebelum pihak keamanan membawanya pergi.
Mengenai pendeportasiannya di Vietnam, para pejabat Kementerian Luar Negeri Vietnam belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Howard X mengatakan, otoritas sebelumnya telah menginterogasinya dan memperingatkannya untuk tidak membuat gaduh.
Howard X mengatakan mitranya, peniru Trump, Russell White, diizinkan untuk tetap tinggal di Vietnam, meski tidak diizinkan untuk tampil di muka umum. Keduanya pun terekam berpelukan sambil melambaikan tangan kepada kamera pada Senin. "Tolong, jangan ada Perang Dunia Tiga," kata Howard X.
“Mereka takut pada beberapa orang yang terlihat seperti hal yang nyata," katanya.
Sementara hingga kini, Vietnam tengah memperketat keamanan di sekitar ibu kota Hanoi menjelang KTT kedua Trump dan Kim dalam membahas nuklir.